Selasa 17 Oct 2017 07:10 WIB

Rumitnya Proses Mumifikasi

Replika mumi Fir'aun / Ilustrasi
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Replika mumi Fir'aun / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar radiologi Universitas Kairo Prof Sahar Saleem menjelaskan proses mumifikasi rumit karena target yang ingin dicapai yaitu keawetan mayat untuk waktu yang lama. Prosesnya cukup menakutkan karena organ-organ dalam dihilangkan kecuali jantung.

"Jantung adalah organ kunci untuk kebangkitan kembali jasad," katanya saat Kuliah Umum "Pemindaian Firaun", di Jakarta Senin (16/10) malam.

Kemudian, lanjut dia, tubuh akan dicuci dan dibaluri minyak. Mumifikasi terjadi dalam rentang waktu 12-14 minggu. Dalam mitologi Mesir, jantung akan ditimbang dengan bulu, mewakili Dewa Maat, untuk menentukan apakah layak mengalami kebangkitan. Maat dipersonifikasi sebagai seorang dewi yang menyusun tatanan alam semesta dari kekacauan pada saat penciptaan.

Sementara itu, Duta Besar Mesir untuk Indonesia Ahmed Amr Ahmed Moawad mengharapkan kuliah umum "Pemindaian Firaun" dapat meningkatkan jumlah kunjungan turis asing terutama Indonesia ke Mesir.

"Kuliah terkait pemindaian dan sejarah Firaun yang digelar malam ini diharapkan memberikan pemahaman mengenai peradaban Firaun secara baik kepada masyarakat terutama warga Indonesia," ujar Ahmed Amr Ahmed Moawad.

Ia juga mengharapkan adanya kolaborasi budaya Mesir dengan Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah wisatawan. "Banyak warga Indonesia ingin berkunjung ke Mesir tiap tahunnya. Apalagi dengan adanya penjelasan terkait Firaun, diharapkan ada peningkatan kunjungan," ujar dia pula.

Selama ini, jumlah wisatawan asal Indonesia yang mengunjungi Mesir masih kecil berkisar antara 25.000-30.000 orang. Dominasi turis mancanegara yang berkunjung ke Mesir berasal dari Rusia, Amerika Serikat, serta negara-negara Eropa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement