Ahad 15 Oct 2017 05:20 WIB

Bukan Hanya Manusia, Hewan Juga Menopause

Rep: Taufiq Alamsyah Nanda/ Red: Winda Destiana Putri
Ikan Paus, ilustrasi
Ikan Paus, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Perempuan akan memasuki masa menopause pada usia 45 sampai 55 tahun. Menopause adalah masa ketika perempuan tidak lagi memiliki kemampuan bereproduksi. Namun demikian, di dalam taksonomi kingdom Animalia, ternyata bukan hanya manusia yang melalui fase biologis tersebut. 

Menurut penelitian ilmuwan, seperti dilansir dari Livescience, ditemukan bahwa tingkat kesuburan reproduksi hewan juga akan menurun seiring bertambahnya usia.  Namun untuk sebagian besar hewan, reproduksi akan berlanjut sampai usia tua dan kematian, meski lebih menurun.

Dalam tinjauan spesies primata baru-baru ini, para peneliti menemukan bahwa manusia adalah satu-satunya primata yang tidak mati dalam beberapa tahun kesuburannya berhenti. Bebepa dekade terakhir, ilmuwan membuktikan bahwa menopause atau masa pascareproduktif juga terjadi pada banyak spesies hewan

Ikan Guppies, misalnya, salah hewan yang mengalami versi menopause ikan. Menurut satu penelitian, ditemukan bahwa rata-rata 13,6 persen jumlah keseluruhan kehidupan Guppies terbawa dalam tahap pascareproduksi. 
 
Faktanya, menopause semacam itu juga banyak ditemukan pada ikan, burung, mamalia dan invertebrata (hewan tanpa tulang belakang). Seperti tinjauan baru-baru ini mengenai topik tersebut yang dipublikasiskan di jurnal Trends in Ecology & Evolution pada bulan Juli 2015. 
 
Namun demikian, untuk sebagian besar spesies, hewan tidak hidup lebih lama lagi setelah mereka berhenti bereproduksi. Menopause tampaknya adalah keadaan yang berkaitan dengan penangkaran (seperti pada guppies) yang terjadi hanya pada beberapa individu, bukan seluruh spesies.
 
Hal berbeda terjadi di antara vertebrata, dua spesies paus bergigi hidup hidup lama setelah menopause. Paus pembunuh betina bereproduksi antara usia 12 dan 40 tahun. Namun dapat bertahan sampai usia lebih dari 90 tahun. Sementara paus pilot bersirip pendek betina bereproduksi antara usia 7 dan 35 dan hidup sampai usia 60 tahun.
 
Teori paling umum di balik menopause disebut hipotesis nenek. Singkatnya, dijelaskan bahwa betina mungkin berhenti berkembang biak lebih awal untuk membantu anak dan cucu mereka bertahan dan bereproduksi. Hal ini tentu saja tampak benar pada populasi orca, yakni paus pebunuh, di mana orca betina yang lebih tua adalah pewaris pengetahuan ekologis, terutama ketika harus menemukan makanan.
 
Menariknya, gajah juga termasuk hewan yang matriarkhi alias peran betina lebih dominan dalam pola hubungan keluarga. Namun mereka tidak mengalami menopause.
 
Perbedaannya terletak pada bagaimana kelompok dibangun pada suatu spesies hewan. Anak-anak paus pembunuh tinggal dalam kelompok di mana mereka dilahirkan. Kemudian seiring berjalannya waktu, para ibu menjadi semakin terkait dengan paus dari kelompok lain, membantu anak – anaknya untuk bereproduksi, sehingga meningkatkan warisan genetis mereka. Pada komunitas gajah, anak laki-laki meninggalkan kelompok dimana mereka  dilahirkan. Sehingga peran ibu tidak lagi berhubungan dengan mereka seiring bertambahnya usia.
 
Teori lainnya mengatakan bahwa ada persaingan untuk mendapatkan sumber daya. Penelitian pada orcas menunjukkan bahwa ketika dua generasi paus pembunuh dalam kelompok yang sama berkembang biak secara bersamaan, betina dari generasi lebih berpeluang meninggal. Hal tersebut mungkin karena betina muda hanya berfokus pada anak mereka. Sedangkan betina yang lebih tua harus membesarkan anak mereka sendiri dan cucu mereka. 
 
Pada manusia, anak perempuan akan pindah untuk bergabung dengan keluarga baru. Seorang perempuan pada awalnya tidak memiliki hubungan dengan kelompok barunya sampai dia memiliki anak. Namun saat dia bertambah tua, dia akan semakin terkait dengan kelompoknya. Akhirnya, membantu kerabatnya membesarkan anak-anak mereka akan menjadi lebih bermanfaat secara genetis baginya. Terutama karena memiliki lebih banyak anak akan mendorong mereka dalam persaingan langsung untuk mendapatkan sumber daya dengan keturunannya yang lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement