REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Virigin Galactic Richard Branson mengatakan, pesawat ruang angkasa komersil yang dikembangkan perusahaannya siap mengangkasa tiga bulan mendatang. Ia juga mengutarakan rencananya untuk bertamasya ke luar angkasa 6 bulan lagi dengan pesawat itu.
"Saya harapkan 3 bulan lagi kita sudah berada di luar angkasa, dan mungkin enam bulan mendatang saya juga berada di luar angkasa," ujar pria yang mengidap disleksia tersebut dalam wawancara dengan Business Insider Nordic, dikutip Mashable.
Jadwal keberangkatan tersebut sesuai dengan rencana yang sebelumnya telah dicanangkan Branson meski sedikit lebih cepat dari prediksi sebelumnya.
Rencana tersebut sebelumnya juga telah ia katakan pada saat menerima kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat yang juga Ketua Dewan Antariksa Nasional, Mike Pence, ke Virgin Galactic di Mojave, California pada Selasa (10/10).
Kunjungan Pence ke fasilitas Virgin Galactic menandai betapa pentingnya perusahaan tersebut dalam dunia antariksa. Karena Virgin merupakan perusahaan swasta pertama yang akan melayani penerbangan komersial ke luar angkasa.
Pesawat luar angkasa komersial merupakan bagian penting dari inovasi Amerika Serikat di bidang antariksa. Tidak hanya Virgin Galactic, ada juga Space X dan Blue Origin yang terjun dalam bisnis futuristik ini. Ke depannya, bisnis antariksa ini akan menjadi bagian penting yang menentukan dunia dirgantara.
Rencananya, Branson akan menumpangi penerbangan luar angkasa komerisal pertama, yakni dengan pesawat Space Ship Two Virgin Galactic. Saat ini perusahaan tersebut sedang melalui beberapa proses uji coba mesin dan penerbangan.
Pesawat bertenaga roket tersebut akan membawa penumpang terbang setinggi 100 kilometer dari permukaan bumi. Tiket untuk satu orang dalam satu penerbangan dibanderol sebesar 250 ribu dolar AS.
Namun beberapa pihak merasa pesimistis dengan rencana penerbangan Branson dalam waktu dekat. Alasannya, jauh sebelum ini Branson juga beberapa kali mengungkapkan rencana penerbangan tersebut. Namun selalu batal.
Sebelumnya Virgin Galactic sudah mengeluarkan rencana penerbangan sebanyak 100 penumpang dengan Space Ship Two. Namun naas, kecelakaan fatal pada uji coba bulan Oktober 2014 membuyarkan rencana tersebut. Kecelakaan Space Ship Two menewaskan satu pilot uji dan melukai yang lainnya, serta menghancurkan pesawat ruang angkasa pertama perusahaan tersebut.