REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Polisi robot yang dapat mengidentifikasi penjahat telah berpatroli ke daerah-daerah di kawasan Beijing, Cina. Hal ini merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk mengganti beberapa pembasmi kejahatan dengan mesin.
Untuk menandai program tersebut berjalan, robot polisi telah turun ke jalan-jalan di Beijing untuk mengendalikan orang banyak. Robot dilengkapi dengan perangkat lunak pengenal wajah yang bisa merasakan bahaya, dan juga lengan electroshock yang dapat diperpanjang.
Seperti dilansir dari laman, Dailymail, mesin-mesin tersebut diuji coba minggu ini saat liburan nasional Cina (Golden Week). Ada minggu ini terlihat di luar Museum Nasional di sebelah Lapangan Tiananmen.
Robot logam berwarna putih ini memiliki lencana polisi yang terpampang pada lengan mereka. Robot ini dilengkapi dengan speaker yang menuntut wisatawan untuk mengantre dengan cara yang tertib dan bekerja sama dengan inspeksi keamanan.
"Tolong buat dokumen identifikasi Anda dan jangan didorong atau mendorong," ucap robot tersebut.
Pihak berwenang berharap agar penggunaan robot tersebut akan mengurangi tekanan pada petugas polisi yang sebenarnya. Pengadilan Beijing dilakukan sesaat setelah robot yang tampak agak ramah, yang disebut AnBots, mulai berpatroli di aula keberangkatan terminal tiga di Bandara Internasional Shenzhen di Cina selatan.
Robot 4ft 9in memiliki empat kamera digital definisi tinggi dan dapat menggunakan pengenalan wajah seluler.