Selasa 10 Oct 2017 15:36 WIB

Pesawat Minilistrik akan Terbang Awal 2022

Rep: Taufiq Alamsyah Nanda/ Red: Winda Destiana Putri
Zunum, pesawat listrik yang akan mengudara tahun 2022.
Foto: Dailymail
Zunum, pesawat listrik yang akan mengudara tahun 2022.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Zunum Aero mengumumkan rencana untuk membuat pesawat komuter berukuran kecil bertenaga hibrida listrik. Rencananya, perusahaan rintisan yang berbasis di Seattle ini akan melakukan peluncuran perdana pesawat tersebut pada tahun 2022 mendatang.

Pesawat kecil tersebut merupakan pesawat pertama dari beberapa pesawat yang direncanakan akan dirancang oleh Boeing Co dan JetBlue Airways Corp. Pesawat ini akan menampung 12 penumpang dan didukung oleh dua motor listrik. Seperti yang dilansir dalam Dailymail, dikatakan bahwa secara dramatis akan mengurangi waktu tempuh dan biaya perjalanan dalam jarak maksimal 1.000 mil (1.600 km).

Selain itu, pesawat ini juga akan dilengkapi dengan sistem kecerdasan buatan yang akan membantu menghindari rintangan baik di darat maupun udara. Boeing juga berencana akan mengakuisisi perusahaan yang bergerak di bidang elektronik dan penerbangan otomatis di dalam membantu pengembangan pesawat ini.

Selama ini sudah ada beberapa perusahaan yang mengembangkan mobil terbang dengan daya listrik. Diantaranya adalah Uber Technologies Inc dan perusahaan pembuat pesawat asal Eropa, Airbus. Maka dari itu, Zunum tidak terlalu berharap banyak menjadi perusahaan pertama yang akan mendaftarkan temuannya.

Meskipun penyewaan jet komersial maupun penggunaan pesawat jet pribadi semakin mahal, target Zunum bukanlah pada celah pasar tersebut. Namun Zunum akan menerbangkan pesawatnya dari ribuan bandara kecil yang tersebar di berbagai kota besar, untuk memangkas biaya dan waktu perjalanan.

“Sebuah maskapai penerbangan sangat ingin mengetahui bagaimana caranya melakukan perjalanan pendek dan meraup keuntungan,” ujar Matt Knap, Pendiri dan Kepala Aeronautik Kirkland, sebuah perusahaan yang berbasis di Washington tersebut.

Rencananya, dalam satu kali penerbangan akan dikenakan biaya sebesar 120 dollar AS. Waktu tempuh sebuah perjalanan yang tadinya memakan waktu 4 jam akan dipangkas menjadi 30 menit. Hal tersebut dapat terjadi karena dengan pesawat dan bandara yang kecil, maka prosedur keamanan serta kerumunan yang  biasanya ada di bandara dan pesawat besar dapat dilewati.

Selama ini, 96 persen dari penerbangan yang ada di Amerika Serikat, hanya, menggunakan 1 persen bandara yang ada. Sehingga masih banyak potensi penerbangan yang belum digali oleh perusahaan penerbangan.

Mesin baterai elektrik seperti yang dirancang oleh Tesla dan Panasonic, merupakan mesin yang nantinya akan melengkapi pesawat Zunum. Namun perusahaan tersebut sampai saat ini belum mengumumkan komitmen kerja sama dalam pengembangan.

Tambahan bahan bakar jet dan generator elektrik juga tetap melengkapi mesin Zunum. Hal tersebut untuk menjamin jangkauan Zunum sejauh 700 mil ketika daya baterai sudah akan habis.

Pada dekade selanjutnya, Zunum juga akan mengembangkan pesawat yang mampu menampung penumpang sebanyak 50 orang. Nantinya pesawat tersebut akan memiliki daya jelajah lebih jauh, yakni 1000 mil.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement