REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aplikasi pesan instan AOL (AOL Instant Messanger / AIM) akan ditutup pada 15 Desember nanti. Sebelumnya AIM sudah berkiprah dalam menghubungkan komunikasi warganet selama 20 tahun belakangan.
Penutupan AIM ini merupakan akhir dari sebuah era generasi internet awal yang dimulai pada tahun 1990an sampai awal 2000an. AIM pertama kali diluncurkan pada 1997 dengan jaringan internet yang terpasang di desktop dan tersambung melalui kabel telepon. Fungsinya yang dapat menampung warganet untuk saling bercengkrama membuat AIM berbeda dari aplikasi komputer lainnya pada masa itu.
AIM menawarkan sebuah platform yang membuat orang dapat mengekspresikan dirinya dengan beragam nama alias di akun mereka. Pengguna juga bisa mengisi profil dengan berbagai bentuk dan warna tulisan. Apapun curahan hati bisa diekspresikan melalui tulisan pada menu utama AIM.
Produk ini menjadi ikon dari budaya populer pada masanya. Membuat ia hadir dalam berbagai film pop yang banyak ditonton orang. Seperti You’ve Got Mail dan Sex and the City. Namun sayangnya AIM gagal beradaptasi dengan generasi net yang seiring waktu terus berkembang pesat.
Satu dekade setalah era AIM, Apple mengeluarkan produk yang menggebrak dunia ponsel pintar. Sejak dirilisnya iPhone, generasi net mulai meninggalkan komputer desktop. Era baru pesan instan dimulai dengan munculnya beberapa aplikasi media sosial. Seperti Facebook dan Twitter.
Tenggelamnya AIM sangat disayangkan. Sebagai pionir, AIM seharusnya dapat memanfaatkan momentum pergeseran tren teknologi. Serta meraup keuntungan di dunia perpesanan instan yang bernilai miliaran dollar tersebut. Alih-alih demikian, AIM justru semakin kehilangan relevansinya dan ditinggalkan para pengguna.
Perusahaan yang baru dibentuk tahun ini melalui merger Verizon oleh AOL dan Yahoo mengakui kesalahan startegi tersebut dalam pengumumannya pada Jumat lalu. "AIM telah membawa tren teknologi digital baru dan memicu perubahan budaya, namun cara berkomunikasi satu sama lain telah berubah secara drastis," ujar Michael Albers, VP Komunikasi Produk dalam unggahan blognya. Contoh kasus yang paling tragis adalah ketika pengumuman penutupan AIM dilakukan melalui Twitter dan Tumblr, 2 platform media sosial yang menggeser era AIM.
Dilansir laman CNN, ungkapan duka ditumpahkan oleh para pengguna AIM di Twitter. Dengan mengingat nama layar lama dan meratapi berlalunya waktu. Seperti yang dikemukakan oleh satu pengguna, "Saya tidak dapat memutuskan lagu John Mayer mana yang harus saya kutip untuk mengungkapkan kesedihan saya saat meninggalnya AOL Instant Messenger."