Senin 09 Oct 2017 23:00 WIB

Masyarakat Diminta Ikut Andil Berantas Situs Negatif

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Winda Destiana Putri
Kecanduan internet berdampak buruk bagi kesehatan (Ilustrasi)
Foto: Dailymail
Kecanduan internet berdampak buruk bagi kesehatan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan menggunakan mesin baru yang memiliki sistem crawling untuk melacak situs dengan konten negatif. Mesin ini diharap mampu mempercepat Kemenkominfo dalam memberantas penyebaran hal-hal negatif melalui dunia maya.

Meski demikian, Kemenkominfo tetap meminta masyarakat agar berperan dalam memberantas situs-situs yang menampilkan konten negatif. Sebab, meski menggunakan mesin pintar untuk mencari situs negatif, pasti akan akan sejumlah situs yang terlewatkan, dan hal tersebut lah yang menjadi masyarakat untuk bisa membantu Kemenkominfo.

"Seperti dua bulan lalu ada masukan dari masyarakat yang melaporkan 500 situs konten porno di Twitter. Dan ternyata ada sebagian yang sudah kami blokir," kata Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan, Senin (9/10).

Kemkominfo menerapkan sistem baru untuk aduan konten negatif melalui situs resminya. sistem baru ini merupakan penambahan fitur dari sistem yang sebelumnya ada. Dengan sistem baru ini, pelapor dapat dengan mudah melacak proses aduan yang diunggahnya sehingga lebih transparan.

Sistem ini mempermudah masyarakat untuk melakukan aduan situs berkonten negatif. Sehingga pelapor cukup melakukan pendaftaran lebih dulu, mengunggah aduannya, dan memantau proses tindak lanjutnya.

Semuel mengatakan, saat ini Kemenkominfo juga telah berkoordinasi dengan masyarakat untuk membentuk siber kreasi. Pada intinya siber kreasi itu untuk mendekatkan kita agar tidak kebablasan dan memberikan informasi atau isu yang berkembang di masyarakat.

Sejauh ini Kemenkominfo dianggap sekedar memblokir atau menghilangkan situs-situs negatif semata. Namun, Kemenkominfo juga mulai meningkatkan literasi digital kepada masyarakat salah satunya melalui siber kreasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement