Ahad 08 Oct 2017 05:32 WIB

Penggunaan Media Sosial Membawa Dampak Psikologis

Rep: Taufiq Alamsyah Nanda/ Red: Winda Destiana Putri
Media sosial
Foto: pixabay
Media sosial

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan media sosial membawa dampak psikologis bagi penggunanya. Dampak terburuk dari penggunaan yang tanpa batas membuat orang salah paham dan akhirnya menciptakan konflik. Salah satunya ialah fenomena perceraian yang diakibatkan penggunaan media sosial yang tidak bijak di Depok dan Bekasi.

"Kalau kita bicara media sosial secara luas, secara psikologis itu bisa memberikan pengaruh pada kejiwaan kita," ujar psikolog sosial Lisa Djapri kepada Republika. Artinya apa yang kita lihat, kita baca dan kita unggah bisa mempengaruhi diri kita sendiri maupun kepada pasangan kita.

Kemudian yang dikhawatirkan adalah ketika penggunaan media sosial menjadi tidak bijak. Sehingga ketika terjadi konflik atau marah kepada pasangan, secara tiba - tiba tanpa batas diunggah di media sosial. Dan itu tentu akan membuat pasangan menjadi tambah marah dan tidak ada solusi. Seharusnya masalah tersebut bisa dibicarakan baik - baik dalam lingkup keluarga.

Menurut Lisa yang memperparah hubungan antar pasangan adalah karena ketidaktahuan batasan di dalam penggunaan media sosial. "Setiap waktu pasangannya hanya main ponsel, hanya scroll sana sini. Tidak ada komunikasi yang bermakna dengan dirinya," tegasnya.

Cara yang bijak dalam penggunaan media sosial, pertama orang harus menyadari bahwa mereka makhluk sosial yang membutuhkan interaksi sosial langsung. Tidak hanya sekedar di media sosial.

Masing - masing diri manusia harus berintropeksi apakah kita sudah menyempatkan waktu untuk benar - benar bercengkrama, bersosialisasi. Atau jangan - jangan hanya asik sendiri bermain media sosial tanpa interaksi.

Selanjutnya, pengguna media sosial harus bijak memilah mana yang bisa diunggah di media sosial. Kemudian secara bijak mengatur emosi. Karena kadang - kadang orang tidak tahu maksud dari unggahan pasangan, kemudian secara sensitif langsung marah - marah. Maka ada baiknya pasangan saling mengonfirmasi maksud dari unggahan.

Namun demikian, ada juga dampak positif dari penggunaan media sosial. Kembali lagi, bahwa manusia merupakan makhluk sosial. Sehingga, dengan medsos, orang bisa tahu dunia di luar sana ada apa saja yang terjadi. "Karena melalui media sosial kita jadi tahu tempat wisata buat keluarga. Ada informasi positif dan bermakna buat keluarga buat anak - anak kita," ucap Lisa.

Pada intinya, penggunaan media sosial harus diimbangi dengan interaksi di dunia nyata. Karena manusia makhluk sosial yang membutuhkan interaksi di dunia nyata. Bukan hanya lewat teknologi. Ada saatnya manusia butuh duduk berdua dan berbincang.

Menurut data Pengadilan Agama Kota Bekasi, telah terjadi 2.231 perceraian hingga Oktober. Sejumlah 1.862 diantaranya disebabkan karena perselingkuhan melalui media sosial. Sementara itu, pada periode Agustus 2017, tercatat 157 kasus perceraian di Kota Depok yang mayoritas dikarenakan perselingkuhan di media sosial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement