Jumat 06 Oct 2017 17:33 WIB

Ilmuwan: Serangga Tongkat Australia tidak Punah

Serangga Tongkat
Foto: Head Cramp
Serangga Tongkat

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ketika tikus hitam menyerbu pulau Lord Howe seusai kapal uap Makambo karam pada 1918, mereka menyapu bersih banyak hewan asli pulau kecil Australia di laut Tasmania. Termasuk di antaranya jenis serangga besar menyerupai tongkat, yang tidak terbang.

Serangga tongkat pulau Lord Howe itu pernah dinyatakan punah. Namun kini ilmuwan menyatakan jenis serangga itu ternyata masih hidup. Ilmuwan mengatakan pada Kamis bahwa ulasan DNA pada serangga contoh di museum dan jenis serupa dari kawasan vulkanik, yang disebut "Ball's Pyramid", sejauh 23 km memastikan kesamaan jenis mereka. Temuan itu membantu membuka jalan bagi pengenalan ulang pada tahun-tahun mendatang.

"Serangga tongkat pulau Lord Howe menjadi lambang kerapuhan ekosistem pulau. Tidak seperti kebanyakan cerita, yang melibatkan kepunahan, itu memberi kita kesempatan khas kedua," kata ahli evolusi biologi Alexander Mikheyev dari Lembaga Sains dan Teknologi Okinawa, Jepang.

Serangga hitam mengkilap yang tumbuh hingga 15 cm tersebut dijuluki "lobster darat". Serangga tongkat lainnya ditemukan di seluruh dunia, dinamakan demikian karena penampilan mereka yang mampu berbaur dengan pepohonan dan semak-semak untuk menghindari pemangsa.

Pada saat dewasa, serangga tongkat tidak bersayap itu menempel pada pohon pada siang hari dan keluar pada malam hari untuk makan semak belukar. Sementara anakannya, yang berwarna hijau terang, justru aktif pada siang hari.

Menjelang 1930, serangga itu lenyap di pulau Lord Howe, yang dianggap sebagai satu-satunya rumah mereka. Tidak ada mamalia darat lain di sana hingga saat tetikus tersebut tiba, dan mereka juga memangsa lima jenis burung dan 12 serangga lain.

Seorang jagawana, yang ahli mendaki gunung, membuat penemuan aneh pada 2001 di Ball's Pyramid, yaitu seekor serangga mirip itu. Sejak saat itu, program penangkaran telah dimulai di Kebun Binatang Melbourne dan tempat lain.

Karena perbedaan tertentu antara serangga dari Ball's Pyramid dan spesimen serangga pulau Lord Howe, muncul sejumlah pertanyaan apakah keduanya merupakan spesies yang sama.

"Kami menemukan apa yang diharapkan semua orang. Meskipun ada beberapa perbedaan morfologi yang signifikan, spesies ini memang sama," kata Mikheyev, yang memimpin penelitian yang diterbitkan dalam jurnal "Current Biology".

Pejabat merencanakan sebuah program untuk membasmi tikus invasif di Pulau Lord Howe, sehingga memungkinkan agar serangga tongkat tersebut dapat kembali. "Saya membayangkan bahwa mungkin satu dasawarsa dari sekarang, orang akan pergi ke pulau Lord Howe dan berjalan pada malam hari, berharap bisa melihat serangga itu. Mungkin dalam 20 tahun, mereka bisa menjadi pemandangan di mana pun," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement