REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Samsung Electronics Indonesia berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Sekolah Menengah Atas Negeri Unggulan MH Thamrin (SMANU MHT), Jakarta Timur, hari ini meresmikan fasilitas Samsung Smart Learning Class (SSLC) yang dilengkapi dengan program keterampilan coding.
Menurut dia, daya saing dapat dicapai dengan memgoptimalkan teknologi untuk memajukan pendidikan, khususnya di lndonesia. Program ini adalah fasilitas berupa ruang kelas khusus yang dilengkapi dengan program keterampilan coding.
Sehingga para murid dapat mengikuti kelas coding yang akan diadakan secara rutin setiap dua pekan sekali selama periode satu tahun. Melihat tren digital saat ini, keterampilan coding akan semakin banyak dibutuhkan di berbagai industri.
"Dengan memberikan kesempatan para siswa mempelajari coding sejak SMA tentunya akan membuka peluang baru untuk masa depan mereka," ujar Kanghyun.
Kanghyun menjelaskan, ada peningkatan jumlah bisnis yang mengandalkan coding. Data dari Burning Glass, sebuah perusahaan analisis pasar kerja, menemukan bahwa ada sebanyak 7 juta lowongan pekerjaan pada tahun 2015 di Amerika Serikat yang membutuhkan keterampilan coding.
Mereka juga menemukan bahwa pekerjaan pemograman keseluruhan tumbuh 12 persen lebih cepat daripada rata-rata pasar. Salah satu temuan yang sangat menarik adalah setengah dari semua posisi pemograman berasal dari industri di luar teknologi, diantaranya yaitu keuangan, manufaktur dan bidang kesehatan.
Data-data tersebut menjadi salah satu bukti yang menguatkan bahwa ilmu dasar coding akan menjadi bekal kemampuan yang sangat menguntungkan bagi para siswa dan tak terbatas hanya untuk mereka yang ingin bekerja sebagai computer programmer.