REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk mewujudkan birokrasi pemerintahan yang lincah, efektif, dan efisien, diperlukan penerapan e-Government secara masif, terstruktur dan sistematis. Hal ltu diperlukan mengingat perkembangan teknologi dan informasi yang telah mempengaruhi dan memicu perubahan yang sangat revolusioner dalam tatanan kehidupan manusia.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur mengatakan, saat ini dunia memasuki era connectivity dan internet of think, di mana batasan ruang diterjang dan waktu dipersingkat. Demikian juga dalam tata kelola pemerintahan, penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik atau yang leblh dikenal dengan e-Government adalah sebuah keniscayaan.
Asman menjelaskan, Kementerian PANRB sebagai penggerak utama reformasi birokrasi memiliki tanggung jawab untuk bisa menjadi role model nasional penerapan e-Government. Peluncuran e-Goverment, dimaksudkan untuk menegaskan bahwa Kementrian PANRB sudah bergerak ke zona kompetitif, yakni dengan menerapkan e-Government dalam tata kelola pemerintahan.
"Kami optimis memiliki kesiapan optimal sebagai model e-Government nasional, serta dapat memberi insipirasi kepada instansi pemerintah lain dalam mengakselerasi e-Government," kata Asman di kantornya, Rabu (4/10).
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji mennjelaskan, terdapat tujuh inovasi Kementerian PANRB dan 1 inovasi dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) yang diterbitkan yaitu, Command Center, e-Office, e-Salam, e-Karpeg, e-Data, e-Performance, DC dan DRC, serta SIJAPTI.
Dwi Wahyu menjelaskan, command center merupakan pusat kendali dan monitoring data pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi. Selain berfungsi sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan pimpinan, command center juga berfungsi sebagai media analisis dan ekspos informasi.
Command Center ini dilengkapi berbagai aplikasi dan perangkat berbasis teknologi informasi dengan dukungan data terbaru dan terintegrasi, sehingga menjadikannya sebagai tempat strategis. "Command Center juga dilengkapi berbagai fitur penting seperti data spasial, visualisasi data multi layer, dan ruang rapat dengan dukungan big screen," ujar Dwi.
Sedangkan e-Office PANRB SMART adalah sebuah sistem informasi persuratan elektronik, informasi kepegawaian, serta layanan penugasan dan tata usaha. SMART merupakan kependekan dari Sigap, Melayani, Amanah, Ramah dan Teliti. Dengan sistem ini, semua layanan administrasi dapat dilakukan melalui satu pintu.
E-Office PANRB SMART memiliki karakteristik menarik yakni fungsi checker, maker dan signer, dapat approval di mana saja, kemudahan akses dari berbagai tempat dan perangkat, statistik kehadiran pegawai dan tamu, reservasi ruang rapat dilakukan secara elektronik. Sistem ini juga siap diintegrasikan dengan aplikasi e-Office nasional.
Sistem berikutnya adalah e-Salam (Sistem Aplikasi Layanan Kementerian PANRB), yakni aplikasi layanan Kementerian PANRB berbasis web dan terintegrasi. Fungsinya, untuk memberikan informasi yang lebih cepat, tepat dan akurat kepada seluruh pemangku kebijakan mengenai perkembangan proses berbagai layanan di bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi.
"Dengan pelayanan yang transparan, cepat dan akuntabel berbasis elektronik ini, diharapkan dapat meningkatkan kepuasan stakeholders terhadap layanan yang diberikan Kementrian PANRB," kata Dwi.
Layanan e-Salam meliputi penetapan tunjangan kinerja, penataan kelembagaan, persetujuan hari dan jam kerja, ijin prinsip pakaian dinas, penetapan tunjangan fungsional, penetapan kelas jabatan, penetapan hak keuangan pimpinan atau anggota LNS, penetapan tunjangan jabatan fungsional, dan nara sumber bimtek atau sosialisasi.
Aplikasi e-Karpeg, lanjut Dwi, adalah kartu identitas multifungsi. Selain berfungsi sebagai kartu identitas pegawai, e-Karpeg pun dapat digunakan untuk akses ruangan kerja, ATM serta dilengkapi fasilitas uang elektronik.
Sedangkan e-Data merupakan inovasi untuk mengintegrasikan data pegawai Kementerian PANRB dengan data Badan Kepegawaian Negara (BKN) serta data Tabungan dan Asuransi Pensiun (Taspen). "e-Data menjadikan dinamika data pegawai langsung terekam secara real time. Menjelang masa puma bhakti, semuanya sudah disiapkan sehingga pegawai tidak lagi kebingungan dalam mengurus pensiunnya," lanjut Atmaji.
Aplikasi selanjutnya adalah e-Performance Based Budgeting, yang merupakan aplikasi sistem perencanaan kinerja dan penganggaran. Aplikasi ini diturunkan dari sistem informasi pengelolaan kinerja dan keuangan yang berisi beberapa modul yakni, modul perencanaan kinerja seperti, perencanaan kegiatan, serta monitoring dan evaluasi.
Adapun Data Center (DC) dan Disaster Recovery Center (DRC) adalah infrastruktur teknologi yang sangat penting dalam menjamin optimalnya sistem pemerintahan berbasis elektronik di lingkungan Kementerian PANRB. Khusus penyediaan DRC dilakukan melalui pendekatan collaborative government.