REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Untuk pertama kalinya, sebuah drone mengirimkan kopi di wilayah padat penduduk. Tes tersebut berlokasi di Zurich, Swiss, untuk mengantarkan barang-barang rumah tangga seperti, sikat gigi, deodoran dan ponsel pintar ke rumah-rumah menggunakan pesawat tak berawak itu pada musim gugur.
Perusahaan besar seperti Amazon dan Google telah menghabiskan beberapa tahun berinvestasi dalam penelitian pengiriman menggunakan drone. Mereka melihatnya sebagai masa depan distribusi barang.
Drone akan membawa barang dengan jarak tempuh 8 sampai 16 kilometer (lima sampai sepuluh mil) ke kapal pengangkut barang. Mereka dapat mempercepat pengiriman di jalanan kota yang padat.
Andreas Raptopoulos, CEO perusahaan drone Matternet mengatakan, drone akan mempercepat pengiriman, dengan terbang di jalanan perkotaan yang padat atau hambatan alami seperti Danau Zurich. Dalam penerbangan uji coba, seorang wanita memasukkan sebuah drone dengan sekantong kopi yang diterbangkan beberapa kilometer, dan mendarat dengan mulus di atap sebuah van Mercedes-Benz.
Setelah penerbangan yang sukses, mobil itu kopi itu diseduh pada gerobak kopi dan disajikan untuk belasan orang. Matternet, yang berbasis di Menlo Park, California, bermitra dalam proyek ini dengan divisi van Mercedes-Benz dan startup e-commerce Swiss Siroop.
Banyak perusahaan pengiriman tradisional sangat ingin menemukan cara baru untuk mengangkut paket kecil, yang menguasai sebagian besar pasar. "Ini telah disetujui oleh otoritas penerbangan Swiss, karena proyek Matternet terpisah untuk membawa persediaan medis antara rumah sakit Swiss," jelas Andreas, dikutip Dailymail, Senin (2/10).