Sabtu 30 Sep 2017 17:40 WIB

KODAM VI/Mulawarman Resmikan Web Matematika Bela Negara

Peresmian website permainan matematika bela negara, Jumat (29/9).
Foto: klinik pendidikan mipa
Peresmian website permainan matematika bela negara, Jumat (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Kodam VI Mulawarman meresmikan website permainan matematika bela negara (PMBN). Permainan yang digagas oleh Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Raden Ridwan Hasan Saputra bersama Brigjen TNI M Nur Rahmad  dan Letkol Arh Ir Maryono kini telah hadir dalam bentuk yang lebih menarik (website) dan diresmikan oleh Panglima Kodam VI/Mulawarman Mayjen TNI  Sonhadji, Jumat (29/9) di Aula Makodam VI Mulawarman.

Kegiatan bela negara merupakan kewajiban bagi seluruh komponen bangsa Indonesia. Kesadaran untuk membela negara itu hakikatnya adalah kesediaan berbakti kepada negara dalam membela tanah air. Ragam bentuk kegiatan bela negara tengah gencar disosialisasikan pemerintah agar di masa depan terlahir para generasi muda yang cinta tanah air dan bangsa. Ada sisi unik dan menarik dari program pengenalan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) yakni melalui Permainan Matematika Bela Negara (PMBN). PMBN sudah disosialisasikan ke berbagai daerah dan elemen masyarakat.

 

Disela-sela kegiatan peresmian, Kepala Staff Kodam VI/Mulawarman, Brigjen TNI Muhammad Nur Rahmad menjelaskan bahwa pada awal mulanya permainan ini hanya dalam bentuk papan dan kartu. "Namun, melihat perkembangan transformasi dunia digital saat ini, kami berinisiatif bekerjasama dengan Universitas Airlangga Surabaya untuk menciptakan permainan matematika bela negara yang lebih interaktif dan komunikatif," kata dia.

Jenderal bintang satu ini mengungkapkan target sasaran permainan ini adalah generasi muda (pelajar), namun tidak menutup kemungkinan bermanfaat untuk semua elemen masyarakat.

Asisten Teritorial Kodam VI/Mulawarman, Kolonel Inf Heri Setya Kusdiantana mengaku bangga karena permainan ini telah diresmikan. Perwira menengah ini menilai menyatakan bahwa dengan adanya aplikasi seperti ini, akan menjadi daya tarik dan lebih memudahkan masyarakat, khususnya generasi muda/pelajar dalam mengenal wawasan kebangsaan.

"Serta pada akhirnya, akan menimbulkan paradigma yang menyenangkan ketika ada unsur bermain sambil belajar,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement