Sabtu 30 Sep 2017 05:10 WIB

Suasana Hati Pengaruhi Kerja Vaksin Flu

Rep: NORA AZIZAH/ Red: Winda Destiana Putri
Vaksin
Foto: pixabay
Vaksin

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah studi berhasil menemukan keterikatan antara suasana hati yang bagus dengan tingkat efektivitas vaksin dan suntikan flu. Penelitian tersebut dilakukan oleh para peneliti dari University of Nottingham, Inggris.

Dilansir melalui Sciencealert, suntikan flu atau vaksin yang dilakukan satu kali dalam setahun tidak memberikan efektivitas 100 persen. Hal tersebut bukan hanya berdasarkan suntikan yang di berikan, tapi juga bagaimana seseorang merespons vaksin tersebut.

Para peneliti menyebutkan, ada beberapa faktor perilaku dan psikologis yang memengaruhi suntikan vaksin. Di dalam jurnal kesehatan para peneliti menulis, perilaku dan psikologis pasien memengaruhi tanggapan tubuh pasien terhadap suntikan vaksin. Tidur, stres, aktivitas fisik, mood, hingga nutrisi berengaruh terhadap suntikan vaksin flu. Nutrisi yang berfungsi sebagai modulator kekebalan bahkan berpengaruh besar. Itu sebabnya para peneliti mencoba mencari keterkaitan demi meningkatkan efektivitas vaksin.

Penelitian tersebut melibatkan 138 orang dewasa berusia 65 sampai 85 tahun. Para relawan penelitian sudah mendapatkan suntikan vaksin flu antara 2014 dan 2015 atau dua tahun sebelumnya. Para relawan sengaja berasal dari usia lanjut usia karena pada usia tersebut rentan terkena flu. Pengambilan data dilakukan dua minggu sebelum suntikan diberikan. Tes darah sebelum vaksinasi juga dilakukan untuk memeriksa tingkat kekebalan tubuh. Catatan harian standar seputar asupan gizi, aktivitas fisik, pengatuh positif dan negatif lingkungan, stres, dan tidur juga menjadi acuan data.

Ketika hari pemberian vaksin, para relawan diminta mengisi kuisioner untuk mengetahui mood. Selama empat minggu setelah vaksinasi peserta diminta rutin mengisi buku harian dan memberikan sampel darah. Kemudian sampel darah diberikan lagi pada minggu ke 16. Dari hasil darah peneliti menemukan, vaksinasi memberikan tanggapan besar terhadap antibodi ketika seseorang berada di dalam mood positif. Penemuan kali ini juga memberikan keterkaitan terhadap mood positif sebagai kekebalan tubuh besar bagi tubuh manusia.

sumber : Center
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement