REPUBLIKA.CO.ID, Kebanyakan pasangan tahu bahwa Anda seharusnya tidak pernah tidur dalam kondisi bertengkar. Kemarahan tidak hanya akan membahayakan hubungan, tetapi juga bisa merusak tidur Anda.
Sebuah penelitian telah menemukan orang-orang yang marah pada umumnya, dan berjuang untuk tetap marah, tidur lebih buruk. Mereka diyakini menjaga diri mereka terjaga dengan memikirkan hal yang membuat frustrasi. Mereka dengan kondisi demikian merasa lebih sulit mencapai ketenangan. Kemarahan dapat meningkatkan aktivitas kardiovaskular, yang membuat lebih sulit untuk tertidur.
Seperti dilansir dari laman Daily Mail, Senin (25/9), Psikolog dari Iowa State University mendasarkan temuan mereka pada 436 relawan yang tidurnya dipantau setelah menyelesaikan kuesioner kemarahan. Menulis di Journal of Research in Personality, mereka menyatakan temuan ini menambah bukti bahwa kemarahan rentan menjadi penyebab buruknya kualitas tidur. Peserta studi ditanya pertanyaan yang dirancang untuk menentukan apakah mereka mudah marah atau sangat marah.
Mereka ditanya seberapa marah terhadap provokasi tertentu, seperti dikritik oleh orang lain. Akhirnya mereka disortir menjadi beberapa kelompok berdasarkan bagaimana mereka mengatasi kemarahan, kelompok 'kemarahan', kelompok 'amarah' dan orang-orang dengan 'kontrol kemarahan'.
Orang-orang yang mengendalikan kemarahan mereka, mengatakan bahwa mereka akan 'tetap tenang' di bawah tekanan, mendapat kualitas tidur yang lebih baik selama seminggu karena dilacak. Tapi mereka yang menekan kemarahan mereka, di dalam kelompok 'kemarahan', semakin parah tidurnya jika dibandingkan.