Selasa 19 Sep 2017 14:21 WIB

Digicoop Startup Grand Prix Jabar Usai Digelar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum Mastel, Kristiono
Ketua Umum Mastel, Kristiono

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Koperasi Digital Indonesia Mandiri (KDIM), Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyelenggarakan Digicoop Startup Grand Prix wilayah Jawa Barat, akhir pekan lalu. Bertempat Bandung Digital Valley, salah satu digital valley dari Indigo Creative Nation, kejuaraan ini memunculkan delapan pemenang dari dua kategori.

Yakni pemenang berurutan adalah Deliversip, Comrades, Smartgoals, Androwebhost, dan Sewa Lapang (kategori Apps Pitching) serta Hashstack, Radya Playground, dan Dhiva Coder (kategori Apps Hackhaton). Menurut Ketua Umum MASTEL, Kristiono, kegiatan tersebut merupakan contoh bagus. Pasalnya, kumpulan developer itu bersama-sama memikirkan solusi dan inovasi yang terbaik yang bisa diberikan kepada bangsa, khususnya kepada PT Angkasa Pura II (AP II) sebagai pengguna hasil kompetisi tersebut.

"Mereka, anak-anak muda ini, bisa memodernisasi berbagai aspek yang selama ini tidak tersentuh, tanpa melupakan standar-standar yang ada," ujar Kristiono dalam siaran persnya, Selasa (19/9).

Menurut Manager Planning and Discovery Open Innovation Management PT Telkom, Debora, kompetisi yang merupakan rangkaian delapan wilayah di Indonesia ini sangat baik karena peserta sudah membawa ide tersebut ke dalam suatu protitipe konkret. "Jika ikut program Indigo.id, jika sudah lulus seleksi, maka para peserta Digicoop Startup Grand Prix ini bisa memperoleh suntikan modal dari kami senilai Rp 120 juta," katanya.

Event ini sendiri, kata dia, dilaksanakan melalui beberapa tahapan. Di antaranya sosialisasi, pendaftaran, prehackathon berupa tur eksklusif ke Bandara Husein Sastranegara Bandung, dan Grand Prix Day yang diadakan akhir pekan lalu.

Yosrizal Syam, Chief of Probis Digital Airport PT AP II yang juga turut menjadi juri bagi para hacker mengatakan, ide-ide dari para peserta begitu variatif dan belum terbayangkan sebelumnya.  "Sebagai bagian dari program Digital Airport, AP II mengembangkan dan membuka komunikasi dengan berbagai pihak," katanya.

Dalam Digicoop Startup Grand Prix itu, ia meminta peserta menggunakan setidaknya satu dari arsitektur teknologi informasi AP 2, dan memecahkan setidaknya satu dari tiga tantangan yang disajikan seputar perjalanan. Selanjutnya, semua tim pemenang akan memasuki fase inkubasi untuk menguraikan lebih lanjut gagasan mereka dan berpotensi mempresentasikan aplikasinya di depan Manajemen AP II.

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin senang memiliki para developer sebagai mitra yang menawarkan inovasi di Hackathonnya. Serta ke depan, akan mendukung mereka dalam mendigitalkan bandara yang dikelola AP 2.

Selepas Jakarta dan Banten Agustus lalu, serta Jawa Barat pekan kemarin, selanjutnya akan diselenggarakan di Medan dengan mengambil observasi di Bandara Internasional Kualanamu Tebing Tinggi, Sumatera Utara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement