Rabu 13 Sep 2017 13:19 WIB

Fosil Debu Kosmos Ditemukan di Dover

Rep: Dwina Agustin/ Red: Winda Destiana Putri
Fosil Debu Kosmos yang Ditemukan di Dover
Foto: Sciencealert
Fosil Debu Kosmos yang Ditemukan di Dover

REPUBLIKA.CO.ID, DOVER -- Fosil debu kosmologis telah ditemukan di sumber yang sama sekali baru. Fosil tersebut berada di Beautiful White Cliffs Dover, Inggris.

"White Cliffs ikon Dover merupakan sumber penting makhluk fosil yang membantu kita untuk menentukan perubahan dan pergolakan planet ini telah mengalami jutaan tahun yang lalu," kata pemimpin peneliti Martin Suttle dari Imperial College London dikutip dari sciencealert.

Debu kosmik, yang juga dikenal sebagai micrometeorites, terdiri dari partikel mikroskopis yang berasal dari luar angkasa, dan semuanya ada di Bumi. Diperkirakan 20 ribu sampai 30 ribu ton jatuh ke Bumi setiap tahun, namun mengingat ukuran komposisi kimia, bentuk dan struktur kristal sulit ditemukan.

"Ini sangat menggairahkan karena sekarang kita telah menemukan debu ruang fosil dimakamkan di samping makhluk-makhluk ini. Juga dapat memberi kita informasi tentang apa yang terjadi di tata surya kita saat ini," ujar Suttle.

Mengidentifikasi debu kosmik fosil satu langkah lebih sulit. Sebab, proses fosilisasi yang menggantikan mineral asli dari sampel debu dengan bahan lainnya. Mengidentifikasi debu berdasarkan komposisinya tidak dapat dilakukan.

Fosil yang ditemukan coba dibandingkan dengan sampel debu kosmik yang ditemukan di Antartika, tim menemukan 76 mikrometeror fosil dalam kapur putih. Mereka kembali ke zaman Coniacian dari Upper Cretaceous, sekitar 87 juta tahun yang lalu.

Meskipun bisa diubah secara kimia, sampel tersebut menawarkan jalan baru untuk mempelajari debu kosmik, karena pelestarian strukturnya yang luar biasa. Sampel di Antartika, yang ditemukan diawetkan di salju dan es, sering kali terdegradasi oleh lingkungan, dan jauh lebih sulit untuk diberi tanggal secara akurat.

"Penemuan menunjukkan debu luar angkasa, yang diawetkan dalam sedimen laut, dapat berhasil diekstraksi dan diidentifikasi bahkan jika terjadi penggantian sekunder sekunder (fosilisasi)," tulis para peneliti di jurnal Earth and Planetary Science Letters.

Mungkin peneliti bisa belajar lebih banyak tentang kejadian di tata surya hingga 98 juta tahun yang lalu, seperti tabrakan antara asteroid, yang akan menghasilkan debu kosmik. Catatan debu kosmik untuk periode ini sulit ditemukan sampai sekarang.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement