Jumat 25 Aug 2017 16:29 WIB

15 Produk Antisadap Buatan Anak Bangsa Dipamerkan di IMSS

Gelombang deteksi alat sadap (ilustrasi)
Foto: ©South Florida Security Consulting
Gelombang deteksi alat sadap (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Sebanyak 15 produk antisadap buatan anak bangsa dipamerkan dalam eksibisi International Maritime Security Symposium (IMSS) III di Nusa Dua, Bali. Produk-produk berteknologi canggih ini merupakan produksi PT Indoguardika Cipta Kreasi (ICK), perusahaan lokal yang memiliki pabrik sandi di Tangerang.

Direktur Teknologi ICK, Dahniar Wisnu Paramita mengatakan seluruh produk ICK menggunakan teknologi enkripsi yang telah dimodifikasi. Pemerintah Indonesia perlu menggunakan aplikasi pengamanan komunikasi produksi dalam negeri, sebab lebih terjamin keamanannya.

"ICK didirikan atas dasar nasionalisme untuk memberikan yang terbaik untuk negara. Sayangnya apresiasi untuk produk-produk buatan anak bangsa masih kurang," katanya kepada Republika, Jumat (25/8).

Beberapa produk unggulan ICK adalah RadioGuard, SignalGuard, TiOGuard, VPNGuard, SMSGuard, VoiceGuard, ChatGuard, EmailGuard, dan IndoSign. Dahniar mencontohkan Virtual Private Network atau VPNGuard. Ini merupakan perangkat keras bermodul enkripsi untuk menjamin keamanan transmisi data.

Pejabat di pusat atau daerah, bahkan presiden sekali pun, kata Dahniar bisa aman berkomunikasi lewat jaringan internet meski sedang dalam lawatan ke luar kota atau luar negeri. Alat ini didesain portabel seukuran ponsel pintar. Pengguna cukup memasang perangkat ini ke jaringan dan nantinya alat ini akan membuat panel proteksi khusus, meski tengah menggunakan jaringan internet publik atau public wifi di hotel atau ruangan mana pun.

ICK 100 persen didukung SDM anak bangsa yang tersebar di sejumlah kota di Indonesia, khususnya Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Semarang. Instansi pertahanan (militer) dari tiga negara di Asia Tenggara dan dua negara di Timur Tengah setidaknya sudah menggunakan produk-produk buatan ICK.

"Kami juga membuka kantor cabang di Thailand, Vietnam, Singapura, Inggris, dan Australia supaya pemasaran lebih luas," ujar Dahniar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement