Kamis 24 Aug 2017 16:12 WIB

Mahasiswa Temukan Pengganti Freon dari Limbah

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Dwi Murdaningsih
Kulkas merupakan salah satu alat elektronik yang juga menggunakan freon untuk pendingin.
Foto: Republika/Darmawan
Kulkas merupakan salah satu alat elektronik yang juga menggunakan freon untuk pendingin.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB) Malang berhasil menemukan pengganti freon dari limbah. Penelitian itu dilakukan karena berkaitan adanya penghapusan freon pada 2030 nanti. Freon harus dihapuskan pada 2030 karena pemanasan global akibat freon semakin pesat karena penggunaan AC yang semakin banyak.

"Nah, untuk itulah kami ingin buat AC bebas freon agar bisa mengurangi global warming dengan alat kami," ujar Koordinator Tim Peneliti, Indah Sakina kepada Republika.co.id, Kamis (24/8).

Mereka menggunakan abu terbang alias fly ash sebagai bahan pengganti freon. Fly ash merupakan limbah yang dihasilkan dari pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).  Seperti diketahui, sejauh ini kebutuhan listrik meningkat di setiap tahunnya. PLTU masih menggunakan batubara sebagai sumber yang dikenal pengolahannya dengan menggunakan proses pembakaran. Proses pembakaran itu menghasilkan limbah samping seperti abu terbang yang dapat menimbulkan permasalahan bagi lingkungan dan kesehatan.

Abu terbang ternyata memiliki kandungan silika dengan persentase yang cukup besar. Menurut dia, temuan ini berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk yang bernilai tinggi. Potensi yang sangat besar ini pun memicu tim SIROGEL dari Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT-UB) untuk melakukan penelitian dengan judul "Penggunaan Polyethylene Glikol sebagai Template dalam Sintesis Silika Aerogel dari Abu Terbang (Fly Ash) Batubara untuk Aplikasi Solid Sorption Refrigeration".

Indah bersama empat anggota lainnya meneliti kandungan silika pada limbah abu terbang. Di bawah bimbingan Dosen Bambang Poerwadi, dia bersama tim mulai mengolah silika pada limbah menjadi silika aerogel.

Sebagai informasi, silika aerogel merupakan suatu material yang unik dan memiliki banyak kegunaan. Silika aerogel  memiliki kemampuan untuk menyerap air yang sangat besar. Silika aerogel bisa berfungsi sebagai solid sorption refrigeration dalam sistem pendingin seperti coolbox dan air conditioner (AC).

Menurut dia, solid sorption refrigeration merupakan solusi bagi sistem pendingin yang ramah lingkungan. Prinsipnya, dia melanjutkan, melakukan penyerapan udara panas oleh pori-pori silika aerogel. "Dan silika aerogel yang telah menyerap udara panas dapat didinginkan dengan cara mengalirkan air dingin ke dalam pori silika aerogel sehingga silika aerogel dapat menjadi dingin dan penyerapan akan udara panas dalam sistem dapat terus dilakukan," kata  dia.

Temuannya ini juga memiliki potensi lain yang bermanfaat bagi masyarakat seperti mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah abu terbang (fly ash) maupun pencemaran yang diakibatkan oleh freon dalam suatu sistem pendingin.  "Ke depan kalau untuk selanjutnya akan buat sistem AC baru yang menggunakan sirogel kami dengan air sebagai cooling agent sehingga benar-benar menggantikan penggunaan freon pada AC saat ini," kata Indah menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement