Senin 21 Aug 2017 11:44 WIB

Kapal Perang Dunia II Ditemukan Setelah 72 Tahun

Kapal Perang Dunia II / Ilustrasi
Foto: ABC
Kapal Perang Dunia II / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, INDIANAPOLIS -- Periset angkatan laut AS mengungkap temuan puing kapal jelajah USS Indianapolis di dasar Samudera Pasifik. Kapal yang karam setelah diserang kapal selam Jepang di Perang Dunia II tersebut akhirnya ditemukan setelah 72 tahun tak terdeteksi.

Filantropis Paul G Allen yang memimpin tim menginformasikan, puing kapal ditemukan 3,5 mil atau 5.632 meter di bawah permukaan Laut Filipina. Sejarawan dan arsitek dari Komando Sejarah dan Peninggalan Angkatan Laut Washington, Distrik Columbia, juga terlibat dalam tim tersebut.

USS Indianapolis diketahui tenggelam dalam waktu 15 menit pada 30 Juli 1945 jelang berakhirnya Perang Dunia II. Sekitar 800 orang dari total 1.200 awak kapal dan penumpang berhasil menyelamatkan diri sebelum seluruh tubuh kapal tenggelam.

Sayangnya, hampir 600 orang tewas empat sampai lima hari berikutnya karena kelaparan, dehidrasi, tenggelam, atau diserang hiu. Rilis resmi komando Angkatan Laut AS menyebutkan, hanya terdapat 19 awak kapal yang masih hidup hingga saat ini.

Kapten kapal, Charles Butler McVay III, termasuk mereka yang selamat tetapi diadili karena tuduhan hilang kendali atas kapal. Bertahun-tahun kemudian, di bawah tekanan dari awak yang selamat untuk membersihkan namanya, McVay dinyatakan tidak bersalah oleh Kongres dan Presiden AS Bill Clinton.

Sebelum karam, Indianapolis baru saja merampungkan misi rahasia mengantar komponen bom atom ke Pulau Tinian yang selanjutnya dijatuhkan di Kota Hiroshima. Allen selaku pemimpin tim riset menyebutkan temuan puing tersebut sebagai keberhasilan signifikan.

"Pencarian kami untuk menemukan keseluruhan sisa puing kapal masih terus berlanjut, saya harap semua orang yang terkait dengan kapal bersejarah ini dapat merasakan koneksi dengan penemuan yang baru menunjukkan titik terang setelah sekian lama," kata Allen, dikutip dari laman Independent.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement