Sabtu 19 Aug 2017 18:53 WIB

Limbah Cangkang Telur Bebek Jadi Tambal Gigi

Cangkang telur
Foto: ist
Cangkang telur

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan penelitian untuk mendapatkan bahan alternatif hidroksiapatit sebagai bahan untuk tambal gigi. "Limbah cangkang telur bebek itu mengandung kalsium, berupa kalsium karbonat sekitar 94 persen," kata Sumaya Yulia Putri, Mahasiswa IPB, dalam kegiatan Tim Pimnas IPB temu media di Bogor, Sabtu (19/8).

Inovasi limbah cangkang telur bebek menjadi bahan tambal gigi adalah salah satu dari 31 karya tim Pekan Kreatifitas Mahasiswa (PKM) IPB yang akan berlaga di Pekan Ilmiah Mahasiswa (Pimnas) ke XXX di Makassar akhir Agustus mendatang. Sumaya bersama dua rekan mahasiswanya, yakni Angga Saputra, Annisa Tsalsabila, dan Nuhalim terdorong melakukan penelitian tersebut karena Hidroksiapatit merupakan material yang bagus untuk implan tulang dan gigi. "Karena, kandungan terbesar dari gigi itu adalah hidrosiapatit," katanya.

Menurutnya, selama ini diketahui harga Hidroksiapatit sangat mahal, hal ini yang mendorong timnya melakukan penelitian mencari formula untuk membuat hidroksiapatit untuk tambal gigi. Ia mengatakan, cangkang telur banyak ditemukan di masyarakat, tapi pemanfaatannya masih sedikit. Hasil penelitian menunjukan, cangkang telur bebek sebagai sumber kalsium.

Secara teknis, pengolahan cangkang telur bebek menjadi bahan tambal gigi dilakukan setelah mendapatkan hidroksiapatit lalu ditambahkan resin. "Ini yang dijadikan bahan untuk tambal gigi," katanya.

Sumaya menambahkan, untuk mendapatkan hidroksiapatit dengan mengambil kalsium dari cangkang telur bebek, lalu dicampurkan dengan fosfat. Inovasi ini meloloskan tim Sumaya masuk dalam Pimnas ke XXX/2017.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof Yonny Koesmaryono, mengatakan IPB menjadi salah satu perguruan tinggi yang paling banyak meloloskan Tim PKM nya. "IPB masuk tiga besar bersama UGM dan Brawijaya yang terbanyak meloloskan tim PKM," kata Yonny.

Menurutnya, keberhasilan tersebut merupakan prestasi yang tidak lepas dari usaha dan kerja keras yang dilakukan segenap keluarga besar IPB. Mulai dari mahasiswa, dosen pembimbing, dosen, pembina, departemen dan fakultas yang didukung penuh oleh IPB. "Tahun ini PKM IPB meloloskan 195 tim yang mendapatkan dana hibah Dikti dan mendapatkan bimbingan dan pembinaan secara intensif," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan sebanyak 31 kelompok PKM IPB dinyatakan lolos melaju ke PIMNAS 2017 yang akan digelar di Universitas Muslim Indonesia, Makassar pada 23-28 Agustus 2017 mendatang. "Kesempatan ini harus diperjuangkan dan harapannya tim PKM IPB dapat berprestasi dan mengharumkan IPB di kancah Pimnas tahun 2017 dan mendapatkan juara umum," kata Yonny dalam Diskusi "IPB Menuju Pimnas 2017" bertempat di Auditorium Common Class Rooms (CCR), Kampus IPB Dramaga Bogor beberapa waktu lalu.

Direktur Kemahasiswaan IPB, Sugeng Santoso menjelaskan, pada PKM tahun 2017 ini IPB mengirimkan sebanyak 1.384 proposal. Dari jumlah tersebut, 159 proposal berhasil memperoleh dana hibah pelaksanaan program dari DIKTI. Selanjutnya setelah melalui seleksi dan monitoring serta evaluasi, sebanyak 31 tim PKM IPB dinyatakan layak untuk beradu di Pimnas 2017.

Ia menambahkan, sebaran Tim Pimnas IPB yang berhasil lolos ke Pimnas 2017 terdiri atas satu tim PKM Teknologi (PKMT), satu tim PKM Penelitian Sosial Humaniora (PKM PSH), tujuh tim PKM Penelitian Eksakta (PKM PE), 10 tim PKM Pengabdian Masyarakat (PKM M), tujuh tim PKM Karsa Cipta (PKM KC), tiga tim PKM Kewirausahaan (PKM K). "Ditambah dua tim PKM Gagasan Tertulis (PKM GT). Jadi totalnya menjadi 31 PKM yang lolos ke Pimnas 2017," kata Sugeng.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement