Selasa 15 Aug 2017 15:58 WIB

Indonesia Perlu Siapkan Diri Songsong 5G

5G. Ilustrasi
Foto: ebu.ch
5G. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Kristiono mengatakan Indonesia perlu mempersiapkan diri guna menyongsong teknologi telekomunikasi 5G meskipun hingga kini belum ada negara yang mengaplikasikannya secara massal.

"5G itu masih awal, standarisasinya belum ada, jadi masih lama. Jepang aja masih 2020 kan pada saat olimpiade, Indonesia belum tahu kapan waktunya yang tepat untuk itu, tapi bukan berarti kemudian tidak memulai 5G, kita memulai harus memahami tentang 5G, supaya saatnya kita mengimplementasikan kita baru memahami, tidak, tapi kita dari sekarang harus studi itu," katanya di Jakarta, Selasa (15/8), di sela-sela diskusi membahas kesiapan Indonesia dalam menyambut era baru 5G.

Dengan demikian, Kristiono berharap, pada saatnya nanti 5G digunakan maka hal itu dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.

"Jangan sampai ketika Indonesia menerapkan itu, kita hanya menjadi pasar, tetapi Indoensia juga harus memainkan peran yang cukup penting dari ekosistem 5G di dunia," katanya.

Persiapan menyeluruh

Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika Basuki Yusuf Iskandar dalam kesempatan tersebut mengatakan, perlu kesiapan yang menyeluruh untuk dapat menerapkan teknologi 5G di Indonesia. "'The whole system masih perlu dipersiapkan, ya regulasi, industri, sosial, banyak," katanya.

Basuki Yusuf mencontohkan teknologi 5G akan membuat layanan data dominan. "Sekarang mulai data service, nanti akan dominan. kita belum punya bayangan mengatur data service supaya berkembang di dalam negeri, pelayanan data, nah itu perkiraan dari studi kami ya, nanti cukup membesar, akan dominan," katanya.

Untuk itu, menurut dia, terkait dengan teknologi 5G perlu dipersiapkan secara terprogram dan terstruktur dengan melibatkan operator dan komunitas. "Industri harus siap, ekosistem siap, masyarakatnya siap nggak. Bukan prioritas operator saja," katanya.

Menurut dia,pemanfaatani teknologi akan berdampak besar terhadap sistem sosial untuk pendidikan sosial juga menjadi sangat penting. Sementara itu, saat ini, belum ada satu negara pun yang menerapkan secara massal teknologi 5G. Teknologi 5G dikabarkan akan dipergunakan di Jepang saat perhelatan Olimpiade di negara tersebut.

Sedangkan perusahaan-perusahaan teknologi global baru-baru ini berupaya mempecepat pengumuman spesifikasi 5G New Radio (5G NR), standar 5G, untuk uji coba skala besar pada 2019, lebih cepat dari perkiraan awal 2020.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement