Rabu 02 Aug 2017 16:58 WIB

12 Orang Utan Dilepasliarkan di Kalteng

Orangutan Albino berada di BOS Foundation, Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah, Selasa (2/5). Kondisi orangutan albino semakin baik sejak ia ditemukan pada Sabtu (29/4) di Tanggiran, Kalimantan Tengah.
Foto: AP/BOS FOUNDATION-Indrayana
Orangutan Albino berada di BOS Foundation, Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah, Selasa (2/5). Kondisi orangutan albino semakin baik sejak ia ditemukan pada Sabtu (29/4) di Tanggiran, Kalimantan Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA --  Yayasan BOS bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah kembali melepasliarkan 12 orangutan dari Pusat Reintroduksi Orangutan di Nyaru Menteng ke Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya, Kabupaten Katingan. Pelepasliaran terhadap 12 orang utan ini merupakan yang keenam di wilayah TNBBBR sekaligus ke-18 kali terhitung sejak 2012, kata CEO Yayasan BOS Jamartin Sihite melalui rilis di Palangka Raya, Rabu (2/8).

"Pada 2017 fokus Yayasan BOS adalah #OrangutanFreedom dengan menargetkan pelepasliaran sebanyak 100 orangutan ke hutan. Pelepasliaran kali ini, kami berhasil melepaskan separuhnya, yakni 50 orangutan," kata dia.

Jamartin mengaku optimistis dapat memenuhi target melepasliarkan 100 orangutan pada 2017. Optimis itu berkat dukungan aktif dari para pemangku kepentingan seperti pemerintah, baik pusat dan daerah, masyarakat, pelaku bisnis (sektor swasta) dan berbagai organisasi yang berdedikasi untuk menjaga dan melindungi sumber daya alam (SDA) Indonesia.

Dia mengatakan menjaga SDA Indonesia seharusnya tidak hanya menjadi tujuan Yayasan BOS, melainkan semua pihak sekaligus bentuk tanggung jawab bersama untuk melestarikan hutan dan satwa liar di Indonesia. "Sudah ada ratusan orangutan kami menyelesaikan tahap rehabilitasinya di Sekolah Hutan, dan banyak pula yang telah mengantre di pulau pra-pelepasliaran, menanti giliran dilepasliarkan," kata dia.

Kepala BKSDA Kalimantan Tengah Adib Gunawan mengatakan sebagai perpanjangan tangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia bertanggung jawab, bersama-sama dengan pemangku masyarakat lain, menjaga kekayaan SDA di provinsi nomor dua terluas di Indonesia ini.

Dia mengatakan BKSDA Kalteng bersama sama dengan mitra tak lelah dan tak henti-hentinya merangkul semua pihak agar turut serta menjaga dan melindungi orangutan sebagai spesies kebanggaan provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila" ini.

"Salah satu caranya adalah dengan menginisiasi kegiatan pembentukan forum-forum, sosialisasi dan kampanye, serta rehabilitasi dan pelepasliaran orangutan di habitat yang aman dan terlindungi," kata Adib.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement