Senin 31 Jul 2017 18:55 WIB

Tips dan Trik Manfaatkan Media Sosial untuk UMKM

Rep: Melissa Riska Putri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Instagram. Ilustrasi
Foto: Mashable
Instagram. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Media Sosial dapat dimanfaatkan secara maksimal bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan penjualan. Namun ada banyak hal yang perlu diketahui para pelaku UMKM dalam memanfaatkan media sosial tersebut.

Berikut tips dan trik memanfaatkan media sosial dari Founder dan CEO @GDILab Billy Boen:

1. Ketahui audiens

Harus mengetahui apa yang disukai dan tidak disukai pengikut atau follower akun media sosial, kapan mereka membuka medsos tersebut, siapa teman-temannya dan lain sebagainya.

2. Pandangan terhadap brand

Mengetahui apa yang follower katakan tentang brand Anda.

3. Konten yang tepat

Mengetahui apa yang sebaiknya diunggah di media sosial yakni mengetahui kapan melakukan penjualan secara soft dan kapan melakukan hard selling

4. Konsisten

Ini menjadi hal tersulit bagi pelaku UMKM yakni mebgelola ekspektasi follower terhadap brand Anda. "Jangan sampai Anda cuma nge-post seminggu nggak sekali," ujar Billy Boen saat ditemui di Auditorium Kementerian Koperasi dan UKM, Senin (31/7).

Satu hal yeang selama ini belum diketahui para pelaku UMKM adalah perbedaan cara menggunakan Twitter, FB dan IG. Kegunaan dan algoritma media sosial tersebut juga sangat berbeda.

Contohnya, sistem Twitter yang serupa dengan berita lintas pada televisi. Itu artinya, pelaku UMKM perlu mencuit cukup banyak dalam sehari untuk memastikan cuitan tersebut terbaca oleh para pengikutnya.

Begitu juga dengan Facebook dan Instagram yang sebaiknya tidak terlalu sering mengunggah foto produk karena akan menjadi 'sampah' bagi akun para pengikut. Jika begitu, kata dia, yang ada para pengikut akan beramai-ramai meng-unfollow.

Untuk itu, kunci sukses dalam memanfaatkan media sosial adalah mengetahui tips dan triknya juga menjaga kebiasaan atau konsisten. "Menjaga konsistensi itu susah. Selama ini hanya perusahaan besar yang mampu membayar digital agency yang bisa memaksimalkan akun sosmednya," ujarnya.

Menurutnya, perusahaan besar tersebut rela membayar mahal digital agency karena menyadari pentingnya media sosial untuk brand produk mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement