Jumat 28 Jul 2017 17:07 WIB

Emil Ajak Anak Muda Jadi Agen Pemersatu Lewat Konten Digital

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Esthi Maharani
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil mendorong generasi muda untuk menjadi agen pemersatu bangsa melalui konten-konten digital. Menurut Ridwan Kamil, anak-anak muda yang terdidik adalah ujung tombak yang seharusnya bisa mengampanyekan pesan-pesan persatuan.

Emil mengatakan, secara umum, anak muda, khususnya di Kota Bandung, adalah pengguna media sosial yang aktif. Semiocast.com melansir bahwa Bandung adalah kota pengguna Twitter yang paling aktif nomor 6 di dunia. Saat ini, anak-anak muda mulai banyak menyukai Youtube dan Instagram yang lebih banyak menggunakan konten visual berupa gambar dan video pendek.

Hal tersebut, kata dia, merupakan potensi sekaligus tantangan bagaimana masyarakat bisa berperan aktif dalam menyebarkan pesan-pesan tertentu. Karena, konten yang dibuat oleh kreator di media sosial sedikit banyak akan berpengaruh terhadap pengikut media sosialnya.

"Oleh karena itu saya mengajak anak-anak millennial ini, yang aktif sehari-hari menggunakan smartphone dan melakukan postingan di berbagai konten, untuk mengajak lagi sebuah nilai yang memperkuat kebhinekaan dan persatuan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Balai Kota Bandung usai membuka kegiatan Pelatihan Jurnalisme Kebhinekaan melalui Literasi Media, Jumat (28/7).

Emil mengatakan, ada pihak-pihak yang berupaya menyebarkan paham tertentu yang berpotensi memecah belah persatuan. Jadi, ia mengajak para siswa agar tetap optimis dalam menjaga kesatuan Indonesia.

Saat ini, kata dia, di media daring (online), khususnya di media sosial, banyak isu sosial, seperti ujaran kebencian, perundungan, xenophobia, dan ekstremisme menerpa kalangan generasi muda. Hal ini dipandang berpotensi mengkonstruksi nilai-nilai dan karakter negatif hingga berdampak pada stabilitas sosial di masyarakat. Oleh karena itu, Emil memandang perlu adanya pendidikan literasi media untuk anak muda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement