REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika mengebut pengembangan di 57 kabupaten/kota di Indonesia yang belum terhubung jaringan internet. Ditargetkan sebelum tahun 2019 ke-57 kabupaten/kota itu sudah dapat menikmati jangkauan frekuensi luas berkecepatan tinggi.
"Ini sangat strategis karena dengan berhasil menciptakan backbone (tulang punggung) di seluruh kabupaten/kota maka Indonesia bisa sejajar dengan negara lain," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Ismail di sela-sela pertemuan organisasi telekomunikasi antarpemerintah kawasan Asia Pasifik ke-2 di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Senin (17/7).
Dengan demikian, maka Indonesia bisa disebut dengan broadband country dan itu akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan akses internet dengan cepat. Menurut Ismail, pembangunan jaringan internet lebih luas di 57 kabupaten/kota itu dilaksanakan dalam proyek Palapa Ring dengan mambangun serat optik nasional.
Sehingga ditargetkan tahun 2019 seluruh kabupaten/kota telah terkoneksi internet broadband atau jangkauan frekuensi luas yang digunakan untuk mengirim dan menerima data. Dia menjelaskan sebagian besar 57 kabupaten/kota itu berada di kawasan Indonesia Timur di antaranya Papua dan Maluku. Pemerintah, kata dia, membangun jaringan internet tersebut dalam tiga area yakni Indonesia bagian barat, tengah dan timur.
"Area barat sudah jauh bahkan lebih dari 60 persen pembangunan. Bagian tengah masih proses dan timur 'speed up' bagus dan di tiga area itu sudah ada operator dan mitra," imbuhnya.