REPUBLIKA.CO.ID, Setelah robot industri mengambil alih ratusan ribu pekerjaan di Amerika Serikat (AS) sejak 1990, maka dalam dasawarsa berikutnya ada jutaan pekerjaan lain akan diambil alih tenaga kerja robotik.
"Ada ketidaksesuaian antara institusi pendidikan dengan teknologi yang ada,” kata Daron Acemoglu, ekonom dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), kepada Axios Media, layaknya dikutip kantor berita Xinhua China.
Robot industri telah mengambil alih berbagai pekerjaan yang membutuhkan keterampilan rendah hingga menengah. Satu makalah yang diterbitkan pada Maret 2017 oleh Acemoglu dan Pascual Restrepo, seorang ekonom MIT lainnya, memperkirakan sekira 360.000 hingga 670.000 pekerjaan di AS dikerjakan robot sejak 1990.
Dalam skenario yang agresif, Acemoglu memperkirakan bahwa robot industri akan menguasai 0,94 hingga 1,76 persen pekerjaan berketerampilan rendah, dan 1,3 sampai dengan 2,6 persen pekerjaan berupah rendah antara tahun 2015 dan 2025.
Hal itu mengindikasikan jutaan pekerjaan akan diambil alih robot dalam satu dasawarsa mendatang.
Kemajuan teknologi memiliki implikasi sosial dan politik jangka panjang, karena pegawai dengan keterampilan rendah lebih rentan digantikan robot.
Acemoglu mengatakan reformasi pendidikan diperlukan untuk mengatasi persoalan sumber daya manusia di bidang kerja.