Senin 10 Jul 2017 19:20 WIB

Aplikasi 'Angon' Mudahkan Warga Investasi Ternak

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Peternakan sapi perah (ilustrasi)
Foto: Umar Mukhtar
Peternakan sapi perah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Investasi ternak kambing dan sapi tak harus selalu punya kandang, bahkan pemilik bisa berinvestasi dengan mengoperasikannya seperti Tamagochi. Sang investor cukup mengendalikan seluruhnya dalam aplikasi smartphone bernama Angon, dengan return of investment (RoI) antara 5-10 persen dalam waktu tiga bulan.

Menurut pembuat aplikasi 'Angon' binaan Indigo.id yang juga menjabat sebagai CEO PT Angon Indonesia, Agif Arianto, aplikasi ini akan memudahkan masyarakat yang hendak berinvestasi kambing atau sapi untuk kemudian dikelola para peternak berpengalaman yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

"Kita bisa mengingat permainan Tamagochi, permainan generasi 90-an. Konsep dari Angon tidak jauh berbeda," ujar Agif dalam siaran persnya, Senin (10/7). Dengan aplikasi ini setiap member bisa memilih jenis hewan ternak, kambing atau sapi, yang akan diternakkan. Kemudian, membelinya, dan membayar biaya perawatan selama tiga bulan.

Selanjutnya, investor akan menerima laporan mengenai kondisi hewan ternak secara rutin setiap dua pekan. Yakni, mulai dari kondisi kesehatan, berat badan, hingga besarnya keuntungan dengan RoI ditawarkan cukup menarik yaitu sekitar 5-10 persen per tri wulan.

Rintisan usaha digital binaan Indigo.id tahun 2016 ini, kata dia, telah berdiri sejak Oktober 2016. Mereka kurang lebih sudah memiliki 11.000 hewan ternak yang diternakkan pada sentra peternakan rakyat (SPR) swakelola mitra Angon serta 6 SPR milik sendiri tersebar di berbagai daerah. Seperti SPR Mukmin Mandiri Ambarawa Kabupaten Semarang, SPR Istana Domba Ciampea Bogor, SPR Sukoharjo, hingga SPR Raberas di Sumbawa NTB.

Menurut Agif, ada tiga jenis investasi yang ditawarkannya yakni Investor Kandang, Peternak Rakyat, dan Member. Jika mendaftar Investor Kandang, berarti akan ekerja sama dengan peternak rakyat untuk membangun usaha ternak domba atau kambing dalam bentuk menyediakan modal berupa kandang dan lahan sementara pemeliharaan ternak dilakukan peternak rakyat.

Untuk member atau investor ternak, kata dia, adalah orang yang membeli hewan ternak untuk ditingkatkan bobotnya sehingga meningkat pula harga jualnya. "Ada pula anggota yang disebut sebagai Mitra Bisnis, yaitu pihak yang membutuhkan hasil ternak Angon," katanya.

Menurut dia, pihaknya memiliki keunggulan selain karena dikelola peternak berpengalaman, juga bibit ternak dalam kondisi sehat dan terjamin. Sehingga, risiko kecil sekaligus nilai investasi akan bertambah apabila jumlah ternaknya meningkat.

Managing Director Indigo.id Ery Punta Hendraswara, Angon memperoleh sambutan positif dari investor pada ajang bisnis digital terbesar di Eropa, CeBIT 2017, yang berlangsung di Hannover, Jerman.  "Banyak investor asing tertarik menanamkan modalnya pada startup Angon ini," katanya.

Ery mengatakan, sebuah keberhasilan yang mengagumkan ketika anak negeri bisa menciptakan aplikasi yang bisa diakui oleh dunia dan bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Selain itu, Angon juga sudah menggandeng layanan financial technology PT Telkom yakni TMoney sebagai solusi pembayarannya guna makin memudahkan investor dalam bertransaksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement