Jumat 07 Jul 2017 05:31 WIB

Peneliti Tangkap Proses Penyebaran Kanker Lewat Citra 3D

Rep: Adhysa Citra Ramadani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Peneliti Jepang tangkap proses penyebaran kanker menggunakan pencitraan 3D
Foto: BBC
Peneliti Jepang tangkap proses penyebaran kanker menggunakan pencitraan 3D

REPUBLIKA.CO.ID, JEPANG -- Tim gabungan dari University of Tokyo dan RIKEN Qyantitative Biology  Center mengembangkan sebuah teknologi canggih yang mampu merekam perkembangan sel kanker. Dalam video, terlihat bahwa sel kanker memiliki kecenderungan khusus sebelum akhirnya menyebar ke berbagai organ.

Untuk memantau perkembangan sel kanker, tim peneliti menyuntikkan jaringan kanker pada beberapa tikus percobaan. Jaringan kanker yang digunakan ini sebelumnya telah dimodifikasi agar dapat berpendar atau memancarkan cahaya.

Selanjutnya, tim peneliti membiarkan penyakit kanker pada tikus percobaan itu berkembang terlebih dahulu. Setelahnya, tim peneliti menggunakan zat kimia khusus yang dapat membuat tubuh dan juga organ-organ dalam tikus terlihat sangat transparan dalam pencitraan 3D.

Dalam pencitraan 3D yang diambil tim peneliti, jaringan normal pada tubuh tikus terlihat berwarna hijau. Sedangkan jaringan kanker pada tubuh tikus terlihat berwarna merah.

"Gambar-gambar ini menampilkan koloni kanker dalam detail yang cukup untuk mengalkulasikan bentuk, volume dan penyebaran mereka," terang salah satu peneliti Dr Hiroki Ueda seperti dilansir BBC.

Dari pengamatan ini, diketahui bahwa sebagian besar sel kanker mati selama beredar di dalam aliran darah. Peneliti Dr Kohei Miyazono mengatakan kondisi ini membuat sel kanker gagal untuk bermetastase atau menyebar.

Namun setelahnya, sel-sel kanker terlihat mulai memproduksi sinyal-sinyal kimiawi. Sinyal-sinyal kimiawi ini diproduksi untuk membantu sel-sel kanker tersebut tumbuh.

Salah satu sinyal kimiawi ini diketahui bernama TGF-beta. Keberadaan TGF-beta dapat memberi perubahan dramatis terhadap kemampuan sel kanker untuk menyebar dan 'menggerogoti' jaringan paru.

Melalui jurnal Cell Reports, tim peneliti juga mengungkapkan bahwa sel-sel kanker cenderung tumbuh di beberapa organ terlebih dahulu sebelum menyebar dalam tubuh. Organ-organ tersebut adalah paru-paru, usus dan hati.

Tim gabungan asal Jepang ini akan melanjutkan penelitian ke tahap yang lebih luas lagi. Saat ini, Ueda mengatakan ia dan tim sedang mencoba menggunakan pencitraan 3D ini pada sampel klinis manusia.

"Saya harap pembersihan jaringan dan pencitraan 3D pada sampel manusia akan membuat diagnosis (kanker) menjadi lebih mudah, lebih objektif dan lebih akurat di masa mendatang," kata Ueda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement