REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman dilaporkan memecahkan rekor energi hijau dibandingkan negara-negara seluruh dunia. Capaian itu didapat dengan menghasilkan 35 persen tenaga dari energi terbarukan sejak awal tahun hingga pertengahan 2017.
Asosiasi energi terbarukan BEE menyebutkan, angka tersebut menunjukkan upaya Jerman meningkatkan proporsi energi terbarukan di negaranya. Sepanjang 2016, produksi tenaga dari energi terbarukan di Jerman tercatat hanya 33 persen.
Target utama lain yang diupayakan Jerman adalah menutup pembangkit listrik tenaga nuklir pada 2022. Dua dekade terakhir, pengembangan energi terbarukan di Jerman terus meningkat, sebagian berkat perubahan Undang-Undang Energi Terbarukan (EEG) yang direformasi untuk memangkas biaya energi terbarukan bagi konsumen.
Berkat capaian tersebut, Jerman berhasil melakukan efisiensi dalam sumber pembangkit listriknya. Sekitar 85 persen listrik Jerman didapat dari sumber energi terbarukan, yang bisa dipergunakan pada hari-hari paling cerah dan berangin sepanjang tahun.
Laporan BEE pada Ahad silam menunjukkan data bahwa gabungan produksi listrik Jerman, baik yang bertenaga angin, air, maupun surya telah naik ke rekor 35 persen di semester pertama 2017. Itu sejalan dengan janji pemerintah untuk beralih ke ekonomi yang menerapkan dekarbonisasi pada pertengahan abad ini.
Jerman menetapkan target capaian 80 persen energi terbarukan untuk konsumsi listrik bruto pada tahun 2050. Tujuannya adalah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 40 persen pada 2020 dan 95 persen pada 2050, dibandingkan level semula pada era 1990, dilansir dari laman Independent.