REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Level polusi udara di dek kapal pesiar disebut lebih buruk daripada udara yang terdapat di kota paling berpolusi. Temuan ini didasarkan atas investigasi yang dilakukan Channel 4 Dispatches pada salah satu operator kapal pesiar terbesar di Inggris.
Dikutip dari laman Independent, Selasa (4/7), investigasi menyasar di P&O Cruises. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa bersih udara yang dihirup masyarakat yang memilih berlibur di atas kapal pesiar. Pengamatan berfokus pada 'ultra-fine particles' yang terkandung di udara serta emisi yang dihasilkan dari bahan bakar kapal.
Alih-alih menghirup udara segar, penumpang kapal pesiar justru dikelilingi polusi jika berlibur di kapal pesiar. Kapal pesiar nyatanya membawa dampak buruk bagi lingkungan. Satu kapal pesiar bisa membuang gas emisi setara jutaan unit mobil di perkotaan dalam sehari.
Namun di sisi lain, liburan dengan kapal pesiar makin populer dari hari ke hari terutama di kalangan masyarakat Inggris. Dengan menggunakan mesin penghitung partikel ultra, Dispatches menyelidiki kapal pesiar berdaya tampung dua ribu penumpang.
Hasilnya, di dek berjendela yang bersebelahan dengan cerobong kapal diketahui ada 84 ribu partikel ultra setiap sentimeter kubik. Bergeser makin mendekat ke cerobong, jumlah partikel ultra meroket menjadi 144 ribu hingga 226 ribu per sentimeter kubik.
Jumlah ini dua kali lipat lebih banyak daripada polusi di persimpangan Piccadilly Circus London. Di sana terekam partikel ultra sebanyak 84 ribu per sentimeter kubik.
Padahal, selama ini dek kapal adalah lokasi favorit para pelancong sebagai tempat untuk mandi sinar matahari. Tempat yang dianggap menyegarkan ini nyatanya malah membahayakan kesehatan tubuh dan lingkungan.
Dokter Matthew Loxham kepada Dispatches mengatakan tingkat polusi udara di dek kapal pesiar mengancam kesehatan. "Polusi udara di dek kapal setara dengan polusi di kota padat seperti Shanghai atau New Delhi," katanya.
Paparan polusi di kapal pesiar dalam jangka pendek dapat meningkatkan gejala gangguan pernapasan. Penderita asma dan penyakit kardiovaskular disebut paling berisiko terkena dampak polusi ini.
Daniel Rieger dari Nature and Biodiversity Conservation Union (NABU) mengungkapkan kapal pesiar tak hanya menghasilkan gas rumah kaca. Tetapi juga sulfur oksida, nitrogen oksida, dan partikel polutan lainnya.
"Jika sehari polusi yang dihasilkan kapal pesiar setara jutaan mobil, maka 30 unit kapal pesiar saja sudah mencemari udara setara dengan seluruh mobil yang ada di Inggris," ungkap Rieger.