REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Airbnb mendorong pengembangan lansekap pariwisata di Australia Barat. Airbnb adalah komunitas pemasaran daring tepercaya bagi orang-orang yang ingin mengiklankan, menemukan, juga memesan berbagai akomodasi unik di seluruh dunia, mulai dari penyewaan apartemen untuk semalam, puri, vila, atau kamar biasa di rumah.
Aplikasi berbasis di San Fransisco ini menghubungkan orang-orang ke berbagai pengalaman wisata unik dengan harga berapapun. Airbnb hadir di 65 ribu kota dan 191 negara di dunia.
Lebih dari 170 ribu wisatawan di Australia Barat menggunakan jasa aplikasi daring ini dengan total 300 ribu malam menginap. Ini terbukti menarik lebih banyak wisatawan ke Australia Barat, khususnya dari Amerika Serikat.
Penelitian Deloitte Access Economics menunjukkan tamu menghabiskan rata-rata 213 dolar AS atau Rp 2,8 juta per hari. Mereka lebih banyak menghabiskan pengeluaran untuk makanan, sekitar 58 dolar AS atau Rp 773 ribu, ketimbang akomodasi, sekitar 47 dolar AS atau Rp 626 ribu. Ini menambah 100 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,3 triliun ekonomi Australia Barat dan menciptakan 780 lapangan kerja.
"Penelitian kami menunjukkan orang-orang lebih banyak menggunakan layanan Airbnb, sehingga mendorong pertumbuhan pariwisata di Australia Barat, meningkatkan persaingan di sektor akomodasi, dan memberi manfaat bagi konsumen dalam hal tipe akomodasi dan harga," kata penlulis, Aaron Hill, dilansir dari The West AU, Senin (3/7).
Kontribusi Airbnb di bidang ketenagakerjaan juga mengejutkan. Laporan tersebut menyebutkan Airbnb menciptakan lebih dari 1,3 juta kunjungan singkat di berbagai kota di Australia sejak diluncurkan Agustus 2012. Lebih dari 150 juta pengguna aplikasi, termasuk 2,5 juta di antaranya wisatawan domestik Australia menggunakan platform ini. Mereka kebanyakan berkunjung ke Perth dan kota-kota regional, seperti New South Wales, Victoria, dan Queensland.
Satu dari empat tamu mengunjungi teman atau kerabatnya dan 35 persen di antara mereka adalah wisatawan domestik. Pihak yang menyewakan penginapan juga memperoleh pendapatan rata-rata 5.300 dolar AS atau Rp 70 juta sepanjang 2015-2016.
Country Manager Airbnb, Sam McDonagh mengatakan segala data di atas menunjukkan Airbnb penting menggenjot sektor pariwisata dan ekonomi di Australia Barat. Pendekatan Airbnb berbeda dengan industri hotel besar di mana Airbnb mendorong pertumbuhan ekonomi kalangan bawah.
"Kami menciptakan peluang juga ledakan pariwisata. Ini membantu menciptakan lebih banyak pekerjaan di kafe, restoran, juga toko-toko setempat," kata McDonagh.