REPUBLIKA.CO.ID, Pengguna ponsel kerap kesal karena selalu mengalami ketergantungan terhadap colokan listrik maupun pengisi daya portabel alias powerbank. Berkat temuan baru yang sedang dikembangkan berikut, hal tersebut dijamin tidak lagi terjadi.
Tim dari Universitas Michigan dan Universitas Cornell, AS, mempelopori material ponsel yang disebut 'magnetoelectric multiferroic'. Wujudnya berupa polar film sangat tipis, yang bisa berpindah antara kutub positif dan negatif menggunakan sesedikit mungkin energi.
Artinya, ponsel dan gawai elektronik lain bisa menyimpan daya 100 kali lebih efisien. Laman Indy100 melaporkan, material ini memungkinkan komputer beroperasi pada lonjakan energi, dan bukan karena arus konstan yang saat ini diaplikasikan.
Para periset mengklaim, jika material ini sudah berhasil disempurnakan, ponsel hanya perlu diisi daya empat kali dalam setahun. Sebab, komponen baru dapat digunakan dalam baterai ponsel guna menambah keawetan daya yang menguntungkan pengguna.
Ponsel yang menggunakan komponen diklaim butuh daya 100 kali lebih sedikit untuk bisa beroperasi, dengan pengisian yang memakan sedikit waktu dan jarang terjadi. Kabar baik itu mengarah pada teknologi masa depan yang lebih hemat daya sehingga berdampak positif bagi lingkungan.
Pemilik ponsel juga bakal terbebas dari keharusan membawa-bawa pengisi daya portabel atau kebiasaan numpang nge-charge di kafe dan lokasi acak lain. Sayangnya, teknologi ini belum siap digunakan dan salah satu peneliti menargetkannya baru akan hadir pada 2030.