Rabu 14 Jun 2017 12:18 WIB

Riset AS: Puasa Cegah Penuaan Dini

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Muslimah puasa (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Muslimah puasa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puasa selama lima hari setiap bulan bisa mengurangi efek penuaan dini dan membantu tubuh melawan penyakit tertentu, seperti hipertensi. Ini merupakan studi baru diterbitkan dalam jurnal penelitian di Amerika Serikat, Science Translational Medicine.

Penelitian ini melibatkan 100 responden. Setengah dari mereka diminta makan normal satu bulan penuh, sementara separuhnya diminta berpuasa dan membatasi konsumsi 700-1.100 kalori per hari selama lima hari berturut-turut.

Pada akhir penelitian, responden yang berpuasa kehilangan rata-rata 5,7 pon atau 2,6 kilogram (kg) berat badan. Responden juga memetik manfaat kesehatan lain, seperti risiko penyakit jantung juga berkurang. Penelitian ini didanai the National Institute of Aging dan the National Cancer Institute.

"Body Mass Index (BMI), lemak total, lingkar pinggang, tekanan darah sistolik, diastolik, tingkat kolesterol, faktor pertumbuhan mirip insulin (IGF-1), dan C-Reactive Protein sebagai penanda peradangan berkurang signifikan," kata peneliti riset tersebut, dilansir dari Muslim News, Rabu (14/6).

Tingkat IGF-1 yang rendah dikaitkan dengan risiko kanker dan diabetes rendah. Manfaat dari berpuasa paling utama dirasakan peserta yang berisiko terkena penyakit, meski massa tubuhnya terbilang ramping. Puasa ternyata mencegah penuaan dini.

Riset tersebut menyebutkan bahwa diet yang hanya mengonsumsi air putih dan kalori dalam jumlah sedikit setiap hari sedang menjadi tren. Namun, peneliti mencatat diet ekstrem itu berbahaya dan sulit diterapkan.

Mereka lebih merekomendasikan konsep berpuasa di mana ada masanya makan sahur dan berbuka. Ini membuat orang-orang yang sedang diet bisa bertahan.

Peneliti percaya konsep berpuasa lebih aman dan mudah dilakukan pelaku diet. Puasa merupakan jalan praktis menuju sistem metabolisme tubuh sehat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement