REPUBLIKA.CO.ID, Layanan keamanan Ukraina, Senin (29/05), menggeledah kantor raksasa internet Rusia, Yandex. Penggeledehan ini sebagai bagian dari penyelidikan pengkhianatan setelah Kiev melarang mesin pencari populer mereka awal bulan ini.
"Para karyawan Layanan Keamanan Ukraina (SBU) melakukan penggeledahaan di kantor anak perusahaan Yandex asal Rusia, di Kiev dan Odessa," kata SBU dalam keterangan tertulis, seperti diberitakan AFP.
Layanan keamanan tersebut mengatakan bahwa penggeledahan itu merupakan bagian dari penyelidikan atas pengkhianatan dan menuduh Yandex memberikan rincian informasi pribadi warga Ukraina, termasuk personel militer, kepada pihak berwenang di Rusia.
"Informasi tersebut diberikan kepada dinas intelijen Rusia untuk keperluan perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan operasi spionase, sabotase serta subversif di negara kami," katanya.
Yandex mengonfirmasi penggeledahan di kantornya tersebut, tetapi mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki informasi tentang aktivitas layanan keamanan Ukraina itu.
"Yandex siap untuk memberikan semua informasi mengenai operasinya di Ukraina, menurut dan dibatasi oleh prosedur hukum Ukraina," kata juru bicara Ksenia Korneyeva.
Rusia dan Ukraina terlibat dalam perseteruan pahit sejak Kremlin menganeksasi Crimea pada 2014.