Senin 22 May 2017 20:21 WIB

Membidik Pasar Lewat Aplikasi Smart Property Tools

sistem aplikasi APP smart property akan membantu menemukan aset properti yang dibutuhkan konsumen
Foto: dok APP
sistem aplikasi APP smart property akan membantu menemukan aset properti yang dibutuhkan konsumen

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transaksi bisnis dengan menggunakan sistem aplikasi kini sudah menjamur. Kesempatan itu digunakan pengembang PT Adhi Persada Properti (APP) dengan menyasar konsumennya melalui sistem aplikasi pembelian rumah terbarunya, APP Smart Property Tools.

Melalui aplikasi yang dapat diunduh secara gratis melalui sistem Google Play maupun App Store, konsumen dapat berselancar menikmati sekitar 6000 unit properti produk pengembang PT APP baik apartemen, rumah tapak, perkantoran dan lainnya.  Sistem aplikasi yang baru diluncurkan Senin (22/5) bertepatan dengan hari ulang tahun PT APP ke 15 ini dapat diunggah siapapun setelah mengikuti petunjuk yang ada. 

Tujuan dibuat aplikasi online tersebut melengkapi sistem penjualan yang telah ada baik melalui agen properti maupun penjualan langsung.  Pengunduh akan mendapat berbagai layanan aplikasi. "Konsepnya everybody is marketer, semua orang yang menjual proyek kami ada komisi 1 persen," kata Pulung Prahasto, Direktur tehnik dan Pengembangan usaha PT APP.

Saat ini sudah sekitar 1300 agen perorangan yang mengunduh aplikasi tersebut. Sebagian diantaranya merupakan agen properti dan sekitar 20 persen adalah perusahaan. Namun, pihaknya berharap akan lebih banyak agen peroperangan yang memanfaatkan apliasi tersebut untuk penjualan. "Hampir sebagian besar proyek kami bisa dibeli melalui aplikasi ini, hanya ada beberapa yang tidak bisa karena ada perjanjian kerjasama dengan pihak lain," kata Pulung. 

Pihak PT APP yakin sistem aplikasi ini akan mampu mendongkrak pendapatan penjualan perusahaan Rp 1,8 triliun hingga akhir tahun ini. PT APP sendiri meraih penghargaan dari Musium Rekor Indonesia (MURI) sebagai pengembang pertama di tanah air yang menggunakan aplikasi smart phone untuk menunjang pemasaran produknya.  "Ini pelopor yang layak ditiru karena dapat meningkatkan pelayanan," kata Jaya Suprana, penggagas Musium Rekor Indonesia (MURI).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement