Senin 22 May 2017 12:23 WIB

Pendiri Twitter Minta Maaf Buat Trump Jadi Presiden

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Twitter
Foto: Reuters
Twitter

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Co-Founder Twitter Evan Williams mengucapkan permintaan maaf atas terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. Tidak dipungkiri Twitter menjadi wadah sosial media yang ikut meramaikan pemilihan calon presiden AS yang lalu.

"Ini hal yang sangat buruk, peran Twitter dalam hal itu. Jika memang benar dia tidak akan menjadi Presiden jika bukan karena Twitter, maka ya, saya minta maaf," kata Williams saat melakukan sesi wawancara dengan New York Times.

Williams menjelaskan, awalnya Twitter dibuat untuk mempermudah orang lain untuk berbicara dengan bebas dan bisa saling bertukar informasi. Namun gagasan itu ternyata bisa salah langkah dan justru menjadi tidak baik.

Trump diketahui memiiki 30 juta pengikut dalam akun pribadi Twitter milinya. Dia dikenal menjadi sosok yang cukup produktif mengkampanyekan diri sejak sebelum mengumumkan niatnya menjadi nominasi calon dari Partai Republik.

Sejak memasuki Gedung Putih, Trump pun memiliki aku @POTUS (President of the United States). Akun itu telah memiliki 17 juta pengikut dan menjadi alat untuk berinteraksi dengan yang lainnya.

"Saya pikir mungkin saya tidak akan berada di sini jika bukan karena Twitter, karena saya mendapatkan pemberitaan-pemberitaan palsu, sebuah pers yang tidak jujur," kata Trump ketika melakukan sesi wawancara dengan Foxnews.

Meski sudah menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat, nyatanya Trump masih sering mengungkapkan penyataan kontroversi melalui akun Twitter. The Wall Street Journal melaporkan jika anggota timnya memperingatkan Trump untuk menahan diri sebab bisa mempengaruhi dalam masalah politik dan hukum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement