REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan keamanan siber Kaspersky Lab memberikan anti-ransomware gratis kepada masyarakat untuk mencegah infeksi WannaCry. Ransomware Wannacry mulai dua pekan lalu menghebohkan dunia karena berhasil menginfeksi ratusan ribu komputer dari 150 negara.
"Kami menyediakannya gratis sebagai bagian dari moto kami dalam menjaga keamanan siber," kata pakar keamanan Kaspersky Lab David Balcar kepada Republika.co.id, Kamis (18/5).
Balcar mengaku, WannaCry adalah serangan yang luar biasa. Sebelumnya, beberapa ransomware menyebar lewat metode phishing atau dengan memancing seseorang membuka link tertentu yang berisi jebakan. WannaCry, kata Balcar, adalah seni jaringan yang luar biasa.
"Dia muncul tiba-tiba dan bisa menyebar dengan cepat karena berupa Worm. Ini ransomware pertama yang menggunakan Worm," ujar Balcar.
WannaCry menyerang dengan mengenkripsi data komputer dan kemudian meminta uang tebusan untuk membuka kembali data tersebut. Beberapa perusahaan menjadi korban dan beberapa di antaranya adalah rumah sakit di Indonesia.
Menurut Balcar, pada pekan lalu, tercatat 295 orang sudah membayar uang melalui transfer Bitcoin dengan total dana sebanyak 18 ribu dolar AS. Meski begitu, kata Balcar, belum ada pihak yang menyebut data bisa kembali terbuka setelah membayar tebusan.
Balcar mengaku Kaspersky dan sejumlah pihak seperti Europol tengah bekerja sama untuk menemukan kunci dekriptor WannaCry.