Ahad 21 May 2017 06:54 WIB

Kaspersky Luncurkan Antivirus Khusus UMKM

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Winda Destiana Putri
Kaspersky
Foto: commons.wikimedia.org
Kaspersky

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan teknologi agaknya diikuti dengan semakin canggihnya malware yang berusaha membobol sistem komputer dan mencuri data pribadi. Melihat hal tersebut, Kaspersky Lab meluncurkan antivirus baru yang dirancang khusus untuk memberikan perlindungan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

"UMKM merupakan pilar utama yang memberikan kontibusi bagi pertumbuhan ekonomi sehingga perlu adanya perlindungan bagi pelaku bisnis tersebut," kata General Manager Asia Tenggara Kaspersky Lab, Slvia Ng di Jakarta, belum lama ini.

Berdasarkan data riset Kaspersky sebanyak 42 persen UMKM sebenarnya menghawatirkan ancaman dunia siber. Namun, Sylvia mengatakan, mereka belum menganggap perlindungan infrastruktur IT sebagai prioritas utama lantaran perusahaan yang terbilang kecil. "Tapi itu keliru karena penjahat siber tidak memperdulikan seberapa besar perusahaan dan hasil penjualan dari korban," katanya.

Dia mengatakan, sejauh ini Kaspersky Small Office Security (KSOS) berusaha melindungi sektor UMKM. KSOS, dia mengunkapkaan, memberikan perlindungan dari ransomware, serangan online, penipuan finansial dan kehilangan data.

Sylvia mengatakan, KSOS dapat dipakai mulai dari 5 hingga 50 pengguna. Sistem perlindungan tersebut dijual dalam bentuk paket lima, 10 dan 20 pengguna.

Satu paket itu nantinya bisa digunakan untuk satu komputer, satu mobile device ditambah satu free file server. Antivirus ini dibanderol dengan harga langganan 400 hingga 500 ribu pertahun.

Seperti diketahui, Ransomware WannaCry telah menginvasi lebih dari 200 ribu sistem komputer sejak 12 Mei kemarin. Serangan sudah terjadi di lebih dari 150 negara, termasuk Indonesia. Malware menyerang sistem dan mengenkripsi data korban. Pelaku lantas meminta tebusan 300 dolar AS dalam bentuk Bitcoin kepada korban untuk mendekripsi data.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement