REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Periset Prancis mengatakan, telah menemukan cara untuk menyimpan file Windows yang dienkripsi oleh WannaCry. Hal ini berhasil dilakukan di tengah tenggat waktu yang begitu mengancam bagi komputer-komputer yang ada di Perancis.
Dilansir Reuters, Sabtu (20/5), WannaCry telah mulai menyapu dunia pada Jumat lalu. Virus ini telah menginfeksi lebih dari 300 ribu komputer di 150 negara. WannaCry mengancam untuk mengunci komputer yang tidak membayar uang sebesar 300 sampai 600 dollar AS dalam waktu satu minggu setelah terinfeksi.
Melihat situasi ini, tim peneliti keamanan yang tersebar luas di seluruh dunia mengatakan, mereka telah berkolaborasi untuk mengembangkan solusi. Mereka mencoba membuka kunci enkripsi bagi file yang terkena serangan global.
Para periset menegaskan, solusi mereka hanya bekerja pada kondisi tertentu. Dengan kata lain, hanya pada komputer yang belum di-reboot sejak terinfeksi. Hal ini termasuk pada mangsa yang telah menerapkan perbaikan sebelum WannaCry melakukan ancaman untuk mengunci file mereka secara permanen.
Europol mengatakan, di Twitter bahwa Pusat Cybercrime Eropa telah menguji alat baru tim tersebut. Kemudian dapat dipastikan pihaknya telah menemukan cara untuk memulihkan data dalam beberapa situasi tertentu. Adapun tim yang dimaksud terdiri dari Pakar Keamanan Adrien Guinet, Peretas Matthieu Suiche dan Benjamin Delpy.
"Kami tahu kami harus lakukan dengan cepat karena seiring berjalannya waktu, ada sedikit kesempatan untuk pulih," kata Delpy.