REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan ransomware seperti WannaCry dapat dihindari dengan cara menjaga perangkat lunak dan antivirus tetap up-to-date. Perusahaan Cybersecurity memperingatkan orang-orang untuk tidak membayar tebusan bitcoin kepada pihak yang meminta.
Dunia bisnis masih menghadapi dampak serangan siber yang sudah menelan 200 ribu korban di 150 negara ini. Banyak organisasi dan individu bertanya-tanya apakah mereka berisiko diserang WannaCry?
Ransomware adalah perangkat lunak berbahaya yang mengunci file di komputer dan meminta bayaran untuk membukanya. Ini sejenis virus yang menginfeksi mesin. Europol menyatakan malware khusus ini belum pernah terjadi sebelumnya.
WannaCry memengaruhi eksploitasi sistem operasi pada Windows XP di PC. Ini awalnya pernah digunakan National Security Agency (NSA) Amerika Serikat (AS) yang kemudian bocor awal tahun ini. Pembajak (hacker) kemudian menggunakannya untuk kepentingan pribadi.
Apa yang harus dilakukan untuk melindungi perangkat Anda dari serangan WannaCry ini? Berikut penjabaran dari pihak berwenang di AS dan Inggris, dilansir dari CNBC, Selasa (16/5).
Individu dan usaha kecil harus melakukan tiga hal. Pertama, jalankan Windows Update untuk mendapatkan update software terbaru. Kedua, pastikan produk antivirus mutakhir dan pindai komputer Anda dari program-program berisiko atau bisa menerapkan scan otomatis. Ketiga, buat cadangan data penting di komputer Anda, kemudian simpan.
Organisasi besar juga perlu melakukan enam hal berikut. Pertama, terapkan patch keamanan Microsoft terbaru. Kedua, buat data kunci cadangan. Ketiga, pastikan semua email keluar dan masuk dipindai untuk menghindari lampiran berbahaya. Keempat, pastikan antivirus sudah up-to-date dan melakukan pemindaian reguler. Kelima, mendidik karyawan untuk mengidentifikasi penipuan, tautan berbahaya, dan email yang mungkin mengandung virus. Keenam, pastikan untuk menjalan 'penetration tests' untuk keamanan jaringan setidaknya setahun sekali.
Bagaimana jika sudah terlanjur diserang?
Pertama, jangan membayar tebusan yang diminta ransomware WannaCry. Ini merupakan peringatan dari firma cybersecurity, Check Point. Perusahaan mengatakan tak ada bukti adanya pembajak yang mengembalikan file orang yang sudah mentransfer bitcoin padanya.
Kedua, minta bantuan layanan ke teknisi lokal. Ketiga, pelaku bisnis harus menghubungi pihak penegak hukum dan memberikan informasi sebanyak mungkin. Keempat, restore back-up data.
Bagaimana cara mencegah serangan ransomware?
Pertama, memastikan antivirus sudah up-to-date dan memperbaharui semua perangkat lunak di dalamnya. Kedua, buat salinan data cadangan. Ketiga, teliti tautan dan data yang ada dalam email. Keempat, unduh perangkat lunak hanya dari sumber terpercaya.