Senin 15 May 2017 19:51 WIB

Kemnaker Sebut Sistem IT Aman dari WannaCry

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ilham
Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengaku tidak terganggu dengan penyebaran malware ransomware jenis wannacry. "Kita aman. Laporan masalah belum ada," kata Menaker Muhammad Hanif Dhakiri di Jakarta, Senin (15/5).

Ia mengaku Kemnaker telah mendapat panduan, arahan, dan imbauan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk mengantisipasi ransomware wannacry tersebut. Panduan itu langsung diteruskan pada tim IT di Kemnaker. "Sejauh ini aman," ujar dia.

Sebelumnya, penyebaran ransomware wannacry menjadi fenomena serangan siber di beberapa negara, termasuk Indonesia. Serangannya bersifat masif dan tersebar, khususnya menyerang sumber daya yang sangat penting. Serangan ini bisa dikategorikan sebagai teror siber.

Wannacry mengincar sistem operasi windows 8 ke bawah, khususnya yang memiliki kelemahan terkait fungsi server message block (SMB). Wannacry ransomware akan membuat data di komputer tidak dapat diakses atau dibuka sama sekali. Wannacry akan menyebar ke komputer lain yang berada dalam satu jaringan dengan perangkat yang telah terinfeksi.

Wannacry akan meminta pengguna membayar 300 bitcoin yang setara dengan Rp 4 juta per satu komputer. Wannacry memberikan alamat bitcoin untuk pembayaran agar pengguna dapat mengakses data-datanya kembali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement