Ahad 14 May 2017 22:23 WIB

Kemkominfo Sarankan Pengguna Komputer Perhatikan Keamanan Sistem

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Hazliansyah
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyampaikan keterangan pers terkait upaya penanganan serangan dan antisipasi Malware Ransomware WannaCry di Jakarta, Minggu (14/5).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyampaikan keterangan pers terkait upaya penanganan serangan dan antisipasi Malware Ransomware WannaCry di Jakarta, Minggu (14/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyarankan pengguna komputer untuk memperhatikan kebersihan pada keamanan sistem. Hal ini terkait Malware ransomware jenis Wannacry yang tengah menyerang sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia.

"Kesadaran yang harus ditunjukkan seperti mau makan. Higienitas dalam kemanan jaringan harus diperhatikan," kata Dirjen Aplikasi Informatika kemkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan dalam konferensi pers Antisipasi Terhadap Ancaman Malware Ransomware WannaCry di Jakarta, Ahad (14/5).

Ia menjelaskan, dalam dunia internet, yang paling penting yakni cyber security atau keamanan jaringan. Sehingga, ia meminta pengguna perangkat keras merawat gadget dengan baik. Seperti, rajin mengganti kata sandi di akun tertentu, memperbarui antivirus dan perangkat lunak.

"Kalau semua mempunyai kesadaran yang sama, bisa menekan angka penyerangan," jelasnya.

Sementara itu, perwakilan ID-SERTII Adi Jaelani menjelaskan, ransomware wannacry menyerang file-file tertentu dalam komputer. File yang terserang akan terkunci, sehingga pengguna tidak dapat mengaksesnya. Komputer yang terinfeksi wannacry diminta untuk membayar 300 dolar bitcoin agar file yang terkunci dapat diakses.

Adi menjabarkan, komputer yang telah terinfeksi ransomware wannacry akan memunculkan jendela untuk membayar 300 dolar bitcoin. Selain itu, komputer akan terasa lebih berat saat beroperasi. Serta, beberapa file tidak dapet diakses atau terenkripsi.

"Saat ini antivirus dari berbagai macam vendor tengah berupaya melakukan pencegahan," jelanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement