REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Kuntjoro Adi Purjanto mengimbau RS Indonesia, untuk lebih meningkatkan keamanan komputer atau data pasien. Imbauan tersebut agar terhindar dari isu Ransomware yang menyerang data pasien rumah sakit.
"Keamanan harus ditingkatkan, karena jika komputer terkena Ransomware akan mengenkripsi data dan memberikan peringatan kepada user untuk membayar sejumlah tebusan," kata Kuntjoro melalui siaran pers pada Republika.co.id, Sabtu (13/5).
Dia mengatakan, Ransomware biasanya dikirim melalui email yang membawa attachment yang membawa weblink. Diimbau, RS jangan pernah membuka attachment email dari alamat yang tidak dikenal atau mencurigakan.
Menurut dia, Ransomware itu hanya akan berbuntut pada tebusan dan jebakan pemerasan. Karena dalam keterangan weblink tersebut, jika tebusan tidak dibayar, file akan hilang permanen atau tidak dapat diakses. Jika telah dibayarkan pun itu tidak menjamin akan dibuka lagi.
"Kalau sudah begitu anda akan masuk jebakan pemerasan," kata Kuntjoro.
Menurut dia, langkah terbaik adalah menghindari email yang mencurigakan, backup file secara rutin dan pastikan keamanan sistem data. Bagi Rumah Sakit yang sudah telanjur terkena serangan Ransomware diharapkan menyampaikan informasi kepada Humas PERSI, karena data tersebut bermanfaat untuk menetapkan langkah selanjutnya dari PERSI.
Ransomware adalah sejenis malware yang digunakan untuk memeras atau meinta tebusan kepada user yang terinfeksi.