Jumat 12 May 2017 21:35 WIB

Penetrasi Internet di Indonesia Capai 40 Persen

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Winda Destiana Putri
Internet/ilustrasi
Internet/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Executive Director Taiwan External Development Council (TAITRA) Tony Lin mengatakan, pasar kelas menengah Indonesia mengalami peningkatan dengan pertumbuhan konsumen rata-rata mencapai 4,7 persen per tahun. Permintaan terhadap produk teknologi juga meningkat.

"Tingkat penetrasi internet di Indonesia mencapai 40 persen atau sekitar 104 juta orang. Diperkirakan pada tahun 2020 penetrasi internet akan meningkat menjadi 136 juta orang," kata Tony dalam siaran persnya, Jumat (12/5).

Pada tahun 2008, Indonesia mulai membatalkan bea masuk komponen komputer dan pajak barang mewah. Mayoritas komponen komputer masih bergantung pada impor.

Pasar smartphone di Indonesia, terang Tony, mencapai 25 persen. Tingkat penjualan mencapai peringkat kedua di dunia yakni 10 juta buah. Pengguna smartphone diperkirakan pada tahun 2018 akan lebih dari 100 juta menjadi peringkat keempat terbesar di dunia.

"Presiden Jokowi sedang berusaha mengembangkan infrastruktur. Perkembangan infrastruktur teknologi Indonesia sangat penting ke depannya, solusi Internet of Thing (IOT) di berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, e-payment sangat penting."

Presiden Jokowi, kata Tony, juga berkomitmen meningkatkan kemajuan perkembangan e-commerce. Potensi jaringan industri internet di Indonesia juga tak dirugikan lagi.

Melihat potensi ini, lanjut Tony, TAITRA membawa solusi IOT Taiwan ke Indonesia untuk dipamerkan di ajang Taiwan Expo 12-14 Mei 2017 di JCC, Jakarta. Solusi IOT yang dipamerkan antara lain industri perawatan kesehatan, olahraga, rekreasi, serta solusi intelijen lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement