Rabu 10 May 2017 16:47 WIB

Coolpad Segera Bangun Pusat Inovasi di Indonesia

Coolpad Fancy
Foto: Dok: Coolpad
Coolpad Fancy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Coolpad Group Jeff Liu mengatakan bahwa brand smartphone asal Cina Coolpad berencana untuk membangun pusat inovasi di Indonesia. Rencana itu akan terwujud dalam waktu satu tahun ini.

"Kami memiliki rencana untuk membuat R & D (Research and Development) di Indonesia tahun ini di Jakarta," ujar dia disela peluncuran Cool Dual di Jakarta, belum lama ini. Jauh sebelum Coolpad, perusahaan teknologi raksasa yang berpusat di Cupertino, California, Amerika Serikat, Apple telah berencana untuk membangun pusat inovasi di Indonesia yang akan beroperasi pada Mei mendatang di BSD City, Tangerang.

Demikian pula dengan perusahaan teknologi asal China Vivo yang telah mengungkapkan rencananya untuk membangun research and development (R&D) center di Jakarta. Saat ini, Jeff Liu mengatakan Coolpad telah memiliki tiga pusat inovasi di sejumlah negara antara lain China, Amerika Serikat dan India.

Pusat inovasi tersebut dibangun demi mencapai target Coolpad tahun ini untuk masuk dalam peringkat tiga besar smartphone di Indonesia, di mana saat ini menurut Liu Coolpad berada di posisi keenam. "Untuk mencapai peringkat tersebut Liu mengatakan tidak bertarung dengan brand lain untuk menggeser posisi mereka, namun "bertarung dengan diri sendiri," ujar dia.

Fokusnya bukan mengalahkan brand lain tapi menciptakan produk dan layanan yang lebih baik kepada konsumen. "Kami masih mempersiapkan teknologi kami untuk terus berinovasi," lanjut dia.

Tidak hanya membidik posisi tiga teratas, Coolpad juga menargetkan penjualan 1 juta unit di Indonesia. Dengan demikian, Coolpad berencana untuk terus meluncurkan perangkat terbarunya di Indonesia, tak terkecuali perangkat 4G yang terikat dengan peraturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Terkait TKDN, Overseas Operations/ Asia Pacific Region Country, Kim Chen mengatakan dalam proses memenuhi kebijakan 30 persen TKDN yang ditetapkan pemerintah untuk perangkat 4G tahun ini. "Pabrikan lokal, materi pengemasan lokal dan OS lokal untuk mencapai 20 persen (TKDN) tahun lalu sudah cukup tapi untuk mencapai 30 persen (TKDN) tahun ini kami menambah hal-hal baru seperti aksesoris lokal dan aplikasi lokal," ujar Chen.

"Kami yakin dapat memenuhi TKDN 30 persen," tambah dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement