Senin 08 May 2017 19:16 WIB

SpaceX akan Luncurkan Satelit Untuk Internet Berkecepatan Tinggi

Rep: Rossi Handayani/ Red: Winda Destiana Putri
SpaceX
Foto: AP
SpaceX

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada November lalu, SpaceX meminta izin kepada FCC untuk meluncurkan 4.425 satelit untuk menyediakan internet berkecepatan tinggi di seluruh dunia. Perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk berjanji bahwa, layanan yang diajukannya akan jauh lebih baik berkat satelit khusus yang dikerahkan.

Dilansir dari laman Engadget, belum lama ini dalam infrastruktur Broadband AS, wakil presiden SpaceX, Patricia Cooper, menjelaskan rencana perusahaan tersebut, mencakup keinginannya untuk mulai diluncurkan pada 2019.

SpaceX berharap untuk mulai menguji satelitnya sebelum akhir tahun ini, dan terus berlanjut sampai bulan-bulan awal 2018. Jika itu berhasil, perusahaan berencana untuk meluncurkan satelit secara bertahap antara 2019 dan 2024, setelah itu sistem akan berada pada kapasitas penuh.

SpaceX berencana meluncurkan sistem dengan roket Falcon 9, yang telah berhasil diluncurkan dan mendarat. Seluruh sistem, kata Cooper, dimaksudkan untuk menyediakan kapasitas broadband berkapasitas tinggi dengan kecepatan "fiber-like" di area yang luas. Perusahaan berjanji bahwa sistem ini akan hemat biaya.

Cooper menyimpulkan dengan rekomendasi spesifik untuk peraturan saat ini dan yang akan datang, termasuk sistem NGSO untuk diluncurkan dalam waktu enam tahun setelah lisensi. Peraturan ini ditulis lebih dari 20 tahun yang lalu, perusahaan berpendapat, dan seharusnya tidak berlaku untuk sistem modern seperti yang diusulkan SpaceX.

Perusahaan juga ingin melihat lebih banyak dana nasional untuk proyek broadband. Cooper menyebutkan bahwa hanya 1,5 persen, dari semua dana yang dialokasikan untuk infrastruktur broadband telah diberikan kepada sistem satelit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement