REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Menteri Ketahanan Pangan dan Penelitian Nasional Pakistan, Sikandar Hayat Khan, meminta pendirian pusat bioteknologi Islam di Bosan. Pendirian itu bertujuan demi mengembangkan pertanian dan kemakmuran sosial ekonomi.
Dilansir dari Associated Press of Pakistan, Kamis (27/4), permintaan itu ditujukan terkait Konferensi Internasional Pertanian, Ketahanan Pangan dan Bioteknologi. Pemerintah Pakisan meyakini kolaborasi praktis negara-negara Muslim. Perhelatan itu sendiri digelar Pakistan Agricultural Research Council (PARC), bekerjasama dengan Comsats, Islamic Educational, Isesco dan CIMMYT. Tujuan konferensi adalah berbagi ide-ide terbaik kepada dunia internasonal.
Utamanya, tentu tentang praktik penggunaan bioteknologi untuk pengembangan sektor pertanian dan ketahanan pangan. Menteri Khan turut meminta para ilmuwan promosikan praktik pertanian cerdas demi membangun ketahanan pangan.
"Saat ini, Pakistan telah meningkatkan hasil panen dan produktivitasnya dan menghasilkan surplus gandum, jagung, kentang dan tebu," kata Khan.
Ia menambahkan, semua teknik modern seharusnya dilakukan dan direplikasi tentu dengan memperhatikan lingkungan. Maka itu, Khan bertekad membangun 45 pusat bioteknologi lebih di seluruh negeri, dimulai dari Bosan.