REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Inovasi bisnis berbasis aplikasi (start up) di ‘Kota Lumpia’ kian menggeliat. Baru- baru ini, salah satu inovasi yang diluncurkan ke masyarakat berupa aplikasi yang memudahkan para ibu rumah tangga melaksanakan aktifitasnya di rumah, khususnya dalam menyediakan berbagai bahan makanan untuk keluarga. Aplikasi ‘Tumbas.in’ merupakan aplikasi yang memudahkan masyarakat saat ini khususnya di kota Semarang untuk berbelanja di pasar tradisional.
“Tumbas.in lahir berkat kesadaran sosial akan berkurangnya pasar tradisional dari tahun ke tahun,” ungkap CEO tumbasin, Bayu (28 tahun), Senin (24/4).
Tumbas.in yang berasal dari kata bahasa Jawa ‘tumbas’ (beli) ini, kata Bayu, diharapkan juga bisa menyelesaikan permasalahan atau solusi bagi wanita karir dan ibu muda yang tidak memiliki banyak waktu untuk berbelanja di pasar tradisional. Aplikasi ini menawarkan solusi bagi para ibu, wanita karier yang memiliki keterbatasan waktu luang untuk membeli berbagai barang kebutuhan dapur dan sebagainya yang selama ini tersedia di pasar tradisional. “Dengan memanfaatkan aplikasi ini, tak ada lagi kebutuhan rumah tangga yang tidak bisa dibeli dari pasar- pasar tradisional. Karena sudah ada solusi Tumbasin,” ujarnya.
Bayu juga menyampaikan, kehadiran aplikasi ini untuk mendukung Kota Semarang sebagai smartcity. Tumbasin lahir dari tangan lima pemuda dengan segala kelebihannya dalam berinovasi memanfaatkan tekhnologi yang tengah berkembang saat ini. Selain Bayu, ke-lima pemuda ini adalah Fuad (21 tahun), Faozi (23 tahun), Tri (23 tahun), dan Aji (25 tahun). Karya tangan mereka hadir pertama kali melalui Gerakan Nasional 1.000 start-up digital di Kota Semarang pada November 2016 lalu.
Aplikasi ini bisa memenuhi kebutuhan, mulai dari kebutuhan pokok, harian, mingguan hingga bulanan masyarakat di Kota Semarang. Ke depan diproyeksikan juga bisa menjangkau seluruh tanah air.
Untuk saat ini per 2 April 2017 aplikasi Tumbas.in bisa di download di Playstore. Area cakupannya sementara hanya wilayah Kota Semarang. “Ke depannya akan mengenspansi wilayah Jawa Tengah, DIY dan Indonesia guna memangkas kesenjangan harga dari setiap daerah di tanah air,” ujarnya.