Senin 17 Apr 2017 17:07 WIB

AI Prediksi Detak Jantung Lebih Akurat dari Dokter

Rep: Nora Azizah/ Red: Winda Destiana Putri
Jantung
Foto: Ilustrasi (Youtube)
Jantung

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Sebanyak 20 juta orang meninggal dunia per tahun akibat kardiovaskular atau sakit jantung. Namun di tengah perkembangan teknologi, kini manusia bisa sedikit bernapas lega.

Laman Engadget mengabarkan bahwa tim peneliti dari University of Nottingham, UK, tengah mengembangkan machine learning berbasis Artificial Intelligence (AI) dengan penggunaan algoritma khusus. Alat tersebut dikabarkan bisa memrediksi serangan jantung atau stroke pada seseorang. Hasil prediksinya juga dianggap lebih akurat dari dokter.

The American College of Cardiology/American Heart Association (ACC/AHA) mengembangkan alat tersebut untuk memrediksi serangan jantung berdasarkan faktor pendukung. Sebanyak delapan faktor menjadi elemen yang digunakan, di antaranya usia, level kolesterol, dan tekanan darah.

Rata-rata sistem ini mampu menebak secara tepat risiko seseorang bisa terkena serangan jantung dengan prosentase 72,8 persen. Angka tersebut dianggap cukup akurat. Para ilmuwan membuat empat komputer sebagai mesin pembaca.

Komputer mendapat 'asupan' data dari 378,256 pasien di UK. Pada awalnya sistem menggunakan data dari 295 ribu rekaman data untuk mengeneralisasi secara internal. Algoritma tersebut digunakan berdasarkan aturan dari AAA/AHA, yakni dengan menggolongkannya pada prosentase 74,5 hingga 76,4 persen.

Dari sekitar 83 ribu pasien yang sudah memiliki rekaman data, sistem tersebut bisa menyelamatkan sekitar 355 nyawa. Sebab, sistem mampu memrediksinya sejak dini. Sistem algoritma tersebut mampu mengidentifikasi faktor risiko, bahkan ganguan mental.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement